Sabtu, 20 April 2013

Asal Mula Ekspansi Perancis Ke Mesir


ASAL MULA EKSPANSI PERANCIS KE MESIR
OLEH : ACHMAD SALEH

Kegagalan atas penyerangan lewat usaha-usaha laut telah dilakukan oleh pemerintahan perancis yang dipimpin oleh panglima tertinggi yakni Napoleon Bonaparte yang berusaha menyerang laksamana laut Inggris itu gagal kemudian panglima tertinggi Perancis tersebut menyarankan untuk mengadakan perdamaian, atau mengadakan serangan ke lain tempat , ke hanover atau Mesir . dari kegagalan ini perancis mengadakan ekspansi ke mesir.
Pada tannggal 5 maret 1797 atas perintah directoire (pendeta yang pada saat itu mempunyai kebijakan) menyetujui ekspedisi ke timur. Asal mula keputusan-keputusan yang membahayakan ini adalah sikap menteri luar negri Perancis pada saat itu yang bernama Talleyrand menyarankan agar kekuatan Republik dikerahkan ke timur dengan alasan mencari keuntungan dari kolono-koloni baru. Tallayran mengadopsi terkait proyek Choiseul yang mengatakan kekayaan lembah Nil.
Kapten Lagowski yang pulang ke Prancis setelah ditugaskan ke turki mengatakan bahwa Mesir memiliki Sultan(pemimpin). Pada bulan January 1798. Talleyrand megajukan sebuah gagasan untuk memecah belah Kekaisaran ottoman, dengan penuh kebijaksanaan Directoire menolak akan usul Talleyrand mengenai usul memecah belah kekaisaran ottoman. Ternyata Directoire mempunyai rencana sendiri dalam surat yang ia kirimkan tanggal 14 february ia mengungkapkan kesimpulan-kesimpulan konsultan Jendral di Kairo, yaitu Megallon, yang pada saat itu sedang cuti di paris. Bahwa Mesir , yang melemah karena anarki , akan dengan mudah dikalahkan tanpa mengganggu kepentingan sultan, ia sendiri akan pergi ke konstantinopel; rakyat mesir akan menyambut kita dengan gembira.
Selama beberapa bulan, Bonaparte membicarakan rencana-rencana itu dengan Talleyrand. Ia terpesona oleh”fatamorgana dari timur” yang ditulis oleh marmont dalam memoire-memoire-nya. Ia mnta kepada loeben agar menjaga kepulauan lonia demi kepentingan prancis dan mengirim poussielgue ke Malta untuk mencari keterangan mengenai kemampuan pertahanan Jerussalem. Tapi bagi Bonaparte yang lebih terpenting adalah perhitungan-perhitungan politis. Kalau angkatan perang inggris tetap tidak bergerak, namanya akan jatuh dengan cepat, ia sendiri akan menjadi lesu karena permainan politik didalam negri tanpa kemenangan dan karena mengkorupsi hasil-hasil yang ia peroleh dari penyerbuan Inggris ke italia. Sebuah penyerbuan yang akan kembali dengan kemenangan dan berlangsung singkat.
Ternyata ada dugaan keras dari para Directoire mengenai ekspansi Perancis ke mesir . yang diperakarsai oleh Tallayrand , bahwa Tallayrand berkeinginan keras meminta damai kepada Inggris pada sebelum peristiwa Fructidor dan Tallayrand ini mempunyai istri simpanan di Inggris yang bernama Madame Grand yang menulis bahwa Tallayrand akan menyenangkan orang Inggris. Dari pendapat ini dapat dicurigai ingin mengalihkan kekuatan yang dikerahkan untuk menyerang Inggris melalui Nil.
Setelah dipersiapkan dengan diam-diam di Toulon, Genoa , dan di Civitta-Vecchia penyerbuan itu siap pada bulan mei. Tanggal 19 Bonaparte meninggalkan Toulon , di Sardinia bergabung dengan pasukan yang diberangkatkan dari Genoa, Korsika serta Civita- Vecchia dan sampai di Malta tanggal 19 juni. Pasukan angkatan laut terdiri dari enam belas ribu orang pelaut dengan tiga ratus kapal lebih-tiga belas diantaranya kapal penumpang dan tujuh belas fregat, seluruh penyerbuan itu melibatkan tiga puluh delapan ribu orang dibawah tiga puluh dua jendral. bersiap menyerang Mesir.. pasukan menuju mesir , pasukannya muncul didepan Alexandria tanggal 1 juli. Malam harinya tentara mendarat dan mengalami pertempuran yang daari salah satu kapten dari Perancis terluka yaiut Kleber kemudian keesokan harinya Alexandria dapat dikuasai.
Kependudukan Perancis ditanah milik sultan ini dengan cara damai , tetapi malah pendudukan perancis di tanah sultan dengan damai ini malah menimbulkan sebuah masalah-masalah yang sulit. Pada tahun 1517 Mesir merupakan propinsi dari kekasisaran ottoman. Disamping itu ada kekuasaan yang lain yakni Mameluk yaitu bekas budak yang berasal dari Kaukasus atau Circassus yang kemudian diangkat menjadi pegawai-pegawai tinggi dan terutama dijadikan tentara. Mameluk ini adalah budak-budak yang dijadikan pegawai tinggi pada saat itu tetapi mereka memiliki kekuaasaan yang berdaulat. Dengan atas dasar itu kemudian Bonaparte mengirimi surat kepada pemimpin mesir pada saat itu dalam pernyataannya didepan penduduk Alexandria menjelasakan terkait tentang pendaratannya. Napoleon Bonaparte datang, dengan menghormati hak-hak Sultan. Lebih lagi menghormati Agama islam, dan ingin mengembalikan hak-hak Mesir yang direbut oleh para budak yang dijadikan pejabat-pejabat Negara(Mameluk).

SUMBER: REVOLUSI PERANCIS –FRANCOIS FURET DAN DENIS RICHET, GADJAH MADA UNVERSITY PRESS 1989

1 komentar:

  1. tugas selanjutnya, tambahkan referensi, terimakasih.

    BalasHapus