ZAMAN
KOMUNIS
1. Era
Stalin
Iosif
Vissarionovich Dzugashvili. Dunia mengenalnya dengan Joseph Stalin, yang
bertahun-tahun jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di
kota Gori, Georgia di Kaukasus. Di tahun 1903, tatkala ada perpecahan dalam
tubuh partai, dia memihak kelompok Bolshevik. Hingga tahun 1917 dia merupakan
anggota partai yang gigih dan giat, ia juga sempat ditahan berkali – kali, dari
sinilah ia mulai memakai nama samara Stalin yang berarti orang yang terbuat
dari baja.
Stalin tidak
memegang peranan penting dalam menentukan revolusi tahun 1917. Tetapi, dia amat
aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi Sekretaris
Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas baginya
menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan sekaligus
merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan sesudah Lenin
meninggal dunia.
Lenin cenderung
memilih agar penggantinya Leon Trotsky. Nyatanya, dalam testamen politiknya
Lenin menandaskan bahwa Stalin terlampau keras dan mesti disingkirkan dari
kedudukan Sekretaris Jendral partai. Tetapi, sesudah Lenin tiada di awal tahun
1924, Stalin menggantikannya seraya menyembunyikan testamen Lenin. Lebih jauh
dari itu, Stalin berhasil menggalang kekuatan bersama Lev Kamenev dan Grigori
Zinoviev, dua anggota penting politbiro, dan membentuk troika atau triumvirate.
Bersama-sama mereka berhasil mengalahkan Trotsky dan para pengikutnya. Kemudian
Stalin --seorang genius dalam hal perkelahian geser-menggeser dalam kelompok--
berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta menyingkirkan kedua mereka.
Sesudah berhasil mengalahkan "oposisi sayap kiri" (misalnya: Trotsky,
Kamenev, Zinoviev dan pengikutnya) dalam perebutan kekuasaan, Stalin meneruskan
menerima beberapa usul-usul politik mereka. Tak lama sesudah itu, Stalin
menghadapi "sayap kanan" dari partai Komunis --sekutu sementaranya--
dan mengalahkan mereka pula. Menjelang awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi
diktator tunggal di Uni Soviet.
Dari kedudukan
yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan
pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak
pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas
diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin.
Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu,
Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh
pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah
pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Pembersihan di
pertengahan tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan
Bersenjata, dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah
anti-Komunis dan kontra revolusioner.
Contohnya, dari
anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari dua
pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah ini
jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya mendirikan
satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya, justru pada saat
hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan konstitusi baru Uni
Soviet yang disebut demokratis.
Diantara politik
ekonomi yang ditegaskan Stalin adalah kolektivisasi paksa sektor pertanian;
politik ini amat tidak populer di kalangan petani dan banyak diantara mereka
menentangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin, berjuta-juta
petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya politik ini
berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh dibilang
terbelakang sejak saat itu.
Politik Stalin
lainnya adalah mendorong cepatnya industrialisasi. Ini terselesaikan sebagian
lewat serentetan "Rencana Pembangunan Lima Tahun"-nya yang kemudian
banyak ditiru oleh negeri-negeri di luar Uni Soviet. Di samping pelbagai
ketidak-efesienan, politik industrialisasi Stalin bisa dibilang membawa
perbaikan dan sukses. Kendati besarnya kehilangan material yang diderita oleh
Uni Soviet dalam Perang Dunia ke-2,Uni Soviet keluar dari perang itu sebagai
negara industri terbesar kedua di dunia.
Bulan Agustus
1939 Hitler dan Stalin menandatangani perjanjian "tidak saling
menyerang" yang masyhur. Dalam tempo dua minggu, Hitler menyerbu Polandia
dari arah barat, dan beberapa minggu kemudian Uni Soviet menyerbu dari lambung
timur, dan menduduki sebagian daripadanya. Di ujung tahun itu pula Uni Soviet
mengancam tiga negeri yang merdeka: Latvia, Lithuania, dan Estonia dengan
kekuatan senjata. Ketiganya menyerah tanpa perlawanan dan dimasukkan ke dalam
wilayah kekuasaan Uni Soviet. Di akhir
Perang Dunia ke-2, Angkatan Bersenjata Uni Soviet menduduki bagian besar Eropa
Timur dan Stalin menggunakan kesempatan ini menjadikan daerah-daerah itu negara
Komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Bulan Januari 1953 pemerintah Uni Soviet
mengumumkan bahwa sekelompok dokter telah ditangkap atas tuduhan melakukan
pembunuhan terhadap pejabat-pejabat tingkat tinggi Rusia. Ini tampaknya
merupakan rencana Stalin pula untuk melakukan pembabatan berikutnya. Tetapi,
tanggal 5 Maret 1953, diktator berumur 73 tahun itu meninggal dunia di istana
Kremlin, Moskow.
Watak utama
Stalin adalah kekejamannya. Tak sedikit pun tampak rasa belas kasihannya, . Di
seberang lain, dia seorang yang berkemampuan: ulet, kemauan kuat, teguh
pendirian, angkuh, dan punya daya pikir yang kuatnya luar biasa.Selaku diktator
selama kira-kira seperempat abad, pengaruh Stalin sudah merasuk hampir ke semua
segi kehidupan
Daftar Pustaka
·
Michael
H. Hart,( Terjemahan
H. Mahbub Djunaidi, 1982), 1978, Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.
saran judul --> Stalin: sang diktator Rusia,,silakan lanjut tugas selanjutnya.
BalasHapus