Kamis, 18 April 2013

sejarah eropa kontemporer

nama : Junaedi
sejarah semester 4




Leninisme

Ada sebuah anggapan popular di kalangan kaum intelektual yang juga banyak dianginkan oleh kaum komunis sendiri yaitu bahwa seluruh keburukan  system soviet tidak boleh diberatkan pada lenin, melainkan merupakan penyelewengan stalin saja. Sebelum mencoba menanggapi anggapan ini, perlu kita melihat ideology yang mendasari Negara Diktatur Proletariat.

Lenin seorang Marxis yakin. Tetapi dalam satu hal ia tidak mengikuti Marx, proletariat sendiri akan mengembangkan kesadaran revolusioner, berdasarkan penghisapan dan penindasan yang mereka alami dibawah kapitalisme. Akan tetapi Lenin tidak percaya bahwa proletariat sendiri akan mengembangkan suatu kesadaran revolusioner. Menurut Lenin kaum buruh hanya mampu mengembangkan sebuah “kesadaran a la serikat buruh”, artinya mereka hanya memikirkan kenaikan upah dan perpendekan jam kerja. Mereka tidak berfikir tentang revolusi. Revolusi sosialis tidak dating dengan sendirinya, ia harus didatangkan. Dalam arti ini Lenin seorang voluntaris.

Kesadaran yang menghasilkan sebuah revolusi hanya dapat diciptakan dalam proletariat oleh sebuah partai revolusioner. Maka perhatian Lenin dipusatkan pada pembentukan sebuah partai kader yang akan merupakan pasukan perintis proletariat. Partai itu harus terdiri dari orang-oreang revolusioner full-time. Lenin memperkirakan bahwa kader inti itu tidak mesti berasal dari kelas buruh, melainkan terutama akan ditemukan dikalangan kaum intelektual. Partai itu harus membangkitkan kesadaran revolusioner dalam kelas buruh.

Sebagai partai kader partai itu perlu kepemimpinan yang tegas. Ia tidak berada di bawah control demokratis kaum buruh, melainkan sebaliknya harus memimpin mereka. Prinsip pengorganisasian partai komunis itu disebut Sentralisme Demokratis. “Demokratis” karena Komite Sentral, organ pusat partai, dipilih oleh kongres partai yang terdiri dari utusan partai local. “Sentralisme” karena sesudah itu hak pengambilan keputusan secara mutlak terletak dalam tangan Komite Sentral. Komite Sentral merupakan penjamin kesadaran proletariat yang benar dan oleh karena itu harus ditaati tanpa reserve. Artinya, para anggota partai memilih wakil-wakil mereka untuk kongres partai (yang sampai tahun 1925 diadakan setiap tahun, kemudian hanya setiap beberapa tahun saja) yang memilih Komite Sentral. Komte Sentral sendiri dipimpin oleh Politbiro yang merupakan badan pengambil keputusan-keputusan yang kemudian harus dilaksanakan tanpa debat dan keragu-raguan oleh semua tingkatan partai.

Agar para anggota partai mengembangkan mental yang baja, ia harus berdasarkan sebuah ideology yang kokoh. Ideology itu ( yang kemudian oleh Stalin dibakukan sebagai “Marxisme-Leninisme” ) terdiri dari tiga bagian: Filsafat, Ekonomi Politik, dan Strategi dan Taktik perjuangan Sosialis. Bagian filsafat sendri terdiri dari dua sub-bagian: Materialisme Dialektis (DIAMAT), ajaran yang berdasarkan tulisan-tulisan Engels dan Lenin. Bahwa seluruh realitas adalah hasil perkembangan materi menurut hokum-hukum dialektika dan bahwa tidak ada allah (maka ateisme merupakan unsur hakiki Materialisme Dialektis). Dan Materialisme Historis (HISTOMAT), yaitu ajaran Marx tentang hokum-hukum perkembangan masyarakat. Ekonomi Politik adalah kritik Marx terhadap Kapitalisme, sedangkan bagian ketiga memuat ajaran-ajaran Lenin tentang perjuangan partai revolusi sosialis.

 

Sumber: Franz Magnis-Suseno.1991. Berfilsafat Dari Konteks. Jakarta:PT.GRAMEDIA PUSTAKA UMUM

1 komentar:

  1. cukup,,tp kurang referensi shg kurang detail,,slkn lanjut tugas selanjutnya

    BalasHapus