Rabu, 19 Juni 2013

Perkembangan ideologI


Perkembangan ideologi

 ARIF BUDIANTO

Bab I

Pendahuluan

 

Sejarah dunia barat biasanya di bagi atas sejarah kuno,sejarah pertengahan dan sejarah kontenporer.  Sejarah kuno berakhir dengan jatuhnya kerajaan roma barat dan dengan merosotnya kebudayaan Romawi,sedangkan sejarah pertengahan berakhir dengan timbulnya Renaissance. Sebagaimana juga halnya dengan negeri – negeri di Timur jauh, pembagian yang serupa ini tidak berlaku bagi daerah – daerah yang luas di Eropa Timur yang didiami oleh bangsa Slavia yang membentuk negara Rusia. Kebangkitan yang besar dari Renaissance yang meletakkan dasar – dasar bagi Eropa Modern tidaklah mempengaruhi Rusia pada waktu itu.

Negara Rusia yang pertama berasal pada kira – kira akhir abad ke-9 di sekitar Kiev.  Di daerah ini suatu dinasti Skandinavia yang didirikan oleh Rurik yang memerintah sepanjang jalan perdagangan dari lautan Baltik ke Lautan Hitam, dan pada akhir abad berikutnya Rusia di kristenkan dari daerah Byzantium (Konstatinopel), yaitu ibukota kerajaan Roma Timur pada waktu itu.  Dan semenjak itu Rusia Slav mulai menganut agama Ortodoks Yunani. Lalu negara Kiev ini dihancurkan oleh penyerbuan bangsa Mongol atau Tartar ke Eropa, dan semenjak itu selama hampir tiga abad selanjutnya Rusia terbagi – bagi menjadi beberapa negara kecil dibawah pemerintahan dinasti Rurik itu dikuasai oleh bangsa Mongol.  Akhirnya pengeran – pangeran besar Moskow berhasil menguasai tanah – tanah Rusia dan berhasil menggulingkan kekuasaan bangsa Mongol dan berhasil meluaskan wilayahnya Ke Asia yaitu daerah Siberia sekitar tahun 1582 dan dalam waktu seratus tahun Rusia berhasil mencapai pantai – pantai Lautan Pasifik dan hampir sampai ke daerah Tiongkok.

Negara Rusia selanjutnya berpusat di Moskow yang meletakkan dasar – dasar untuk sentralisasi yang ekstrim di Rusia. Pengeran yang saat itu berkuasa menikah dengan ahli waris dari kaisar Byzantium dan bergelar Tsar (Kaisar), pada masa Mongol dan Byzantium Absolutisme dan sentralisasi yang sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan negara, tetapi Moskow mengembangkan kedua sistem ini untuk mengatur daerah kekuasaan yang begitu luas yang sesungguhnya memerlukan sentralisasi kekuasaan dan absolutisme tersebut sebagai obat dari kekacauan  dan tendensi, sehingga kemerdekaan dan berbagai keragaman dikorbankan untuk keperluan pusat .

Dinasti Rurik berakhir pada tahun1598, dan pada tahun 1613 keluarga Romanov dipilih menjadi Tsar Rusia yaitu Alexei. Dan pada tahun 1703 ibukota Rusia dipindahkan dari Moskow ke St. Petersburg dekat dengan laut Balticdn dari sinilah arus pikiran – pikiran barat mulai masuk dengan mudahnya.

Proses Westernization Rusia mulai berlangsung sejak abad ke 18 di bawah pimpinan Peter dan setelah Peter wafat digantikan oleh Katarina II pada tahun 1762, dan Katarina inilah yang paling berhasil dan bersemangat untuk menghancurkan kerajaan Polandia dan meluaskan wilayah sampai ke Vistula, Katarina juga berhasil menancapkan kekuasaanya di  Lautan Hitam, Dia berharap untuk mengusir bangsa Turki dari Eropa dan memdudukan kembali seorang kaisar Ortodoks di Konstatinopel dengan harapan untuk menciptakan kembali kerajaan timur ini.  Tetapi proses meng Eropa kan Rusia ini nampaknya tidak berhasil dan tidak mendapatkan banyak kemajuan.

Setelah era pemerintahan Katarina II munculah seorang raja baru yaitu Alexander I yaitu cucu dari Katarina yang memerintah dari tahun 1801 – 1825, dasar pendidikan Alexander I telah dipengaruhi oleh pendidikan liberal dan ketika ia berusia 19 tahun Alexander mulai menulis, dan tulisanya antara lain “persoalan – persoalan negara dalam keadaan kacau dan penggelapan ada dimana- mana, buruknya pengelolaan departemen – departemen, dan ketertiban sepertinya telah hilang dari segala pelosok negeri, tetapi negara hanya cenderung untuk meluaskan daerahnya saja”[1].  Tetapi bahwa Alexander dibesarkan dalam suasana yang tidak siap untuk bekerja keras and tidak memiliki kepribadian yang kuat, hal ini mebuat Alexander tidak bisa mengembangkan kekuatan pikiranya dan tidak berhasil mengakhiri absolutisme dan untuk menciptakan suatu pemerintahan yang berdasarkan hokum di Rusia.

Dan pada tahun 1815, Alexander yang dulunya seorang yang liberalis yang condong ke Eropa sejak tahun tersebut berangsur - angsur berubah menjadi seorang Rusia walaupun masi samar.  Penasihat politiknya yaitu seo0rang serdadu yang kejam dan picik memperkenalkan penyelesaian militer kepada Rusia, yaitu suatu usaha untuk memiliterisasikan kehidupan disuatu negara sosialis dimana hak – hak perseorangan dan semua kebebasan tidak ada lagi. Di saat Alexander memulai karier dengan pengaharapan, Ia tiba” meninggal pada tahun 1925, tetapi meskipun demikian dia meninggalkan Rusia dalam keadaan yang menyedihkan tetapi sesungguhnya keadaan yang tercipta adalah hasil dari kesalahanya sendiri yaitu langkah – langkah yang seharusnya diambil untuk memperbaharui Rusia tidak diambilnya.

Sepeninggal Alexander banyak kekacauan yang timbul sebagai akibat dari pergantian singgasana antara Konstantin dan Nikolai yang merupakan saudara dari Alexander.  Dan Nikolai lah yang berhasil naik tahta dan sesegera mungkin  menindas pemberontakan yang terjadi.  Perlakuan Nikolai yang kejam terhadap golongan pemberontak menyebabkan mereka dianggap sebagai korban dari sistem otokrasi.  Dan peristiwa itu menyebabkan Nikolai I menjadi musuh besar dari sistem liberalisme dan menjadi seorang otokrasi yang kejam.

Pemerintahan Nikolai masih bersifat militer, perwira – perwira tinggi di tempatkan pada pucuk – pucuk pimpinan kementrian negara termasuk pula mengurus hal – hal yang berhubungan dengan kegerejaan.  Disamping itu dasar dasar pemerintahan yang bersendikan hukum telah diletakkan meskipun pada akhirnya hokum – hokum itu tidak diperhatikan dan langkah – langkah menuju perkembangan industrialisasi dan penciptaangolongan menengah pun telah diambil.  Tetapi untuk masalah – masalah untuk mencari penyelesaian masalah soasil Rusia tidak di perhatikan salah satunya adalah perbudakan kaum petani oleh tuan – tuan tanah, hal ini menimbulkan pemberontakan.

Kekuasaan Tsar yang otokratis dan Ortodoks serta perbudakan petani dianggap sebagai dasar yang kuat bagi kekuasaan dan kebesaran Rusia. Pemerintahan Nikolai tidak saja mencoba melindungi Rusia dari bahaya pikiran – pikiran yang revolusioner.  Dibawah Nikolai I Rusia meneruskan politik ekspansinya ke pantai – pantai selatan lautan hitam dan pegunungan Kaukakusyang sasaranya adalah kerajaan Turki dan kerajaan Persia. Politik yang bersifat defensive dan konservatif terhadap Eropa tetapi agresif dalam menentang Turki dan Persia.  Dan pada tahun 1833 ketika Turki sudah menguasai Turki dan mengadakan perjanjian damai Turki dan Rusia mengadakan persekutuan Unkiar Skelessi yaitu dimana Rusia mencoba mendapatkan pengakuan atas hak – hak Turki. Hal ini menimbulkan kecurigan bagi Inggris tetapi berhasil diredam oleh para diplomat Rusia yang tidak ingin ada pertentangan.

Perjanjian yang ditandatangani oleh lima negara di Eropa pada tahun 1841 yang mengatur selat – selat konstatinopel menimbulkan ketenangan sementara bagi negara – negara di Eropa, tetapi pada tahun 1852 ketika pemerintahan Perancis dibawah pimpinan Louis Napoleon secara resmi melindungi hak – hak orang Roma Khatolik di Tanah Suci dan hak – hak ini bertententangan dengan hak gereja Ortodoks Yunani yang dilindungi kaisar Rusia serta Sultan Turki yang tunduk pada keinginan Perancis dan menolak ultimatum Rusia.  Akibatnya pasukan tentara Rusia menyerang Moldavia dan Wallachia tahun 1853, dan akhirnya meletuslah pertempuran di bulan oktober 1853  yang pada waktu itu Inggris dan Perancis menjadi sekutu resmi dari Turki.  Dan pada bulan Desember tahun 1854 pasukan Inggris dan Perancis serta Turki mendarat di semenanjung Krim untuk merampas pelabuhan angkatan laut Rusia, dari medan pertempuyran inilah kemudian terkenanl denganperang Krim, dan pada tanggal 9 september 1855 sekutu berhasil merampas Sevastopol  dan pada awal tahun berikutnya suatu kongres perjanjian di Paris mengakhiri peperangan tetapi Rusia disini tidak kehilangan daerahnya sedikitpun dan semua negara menjamin kemerdekaan dan integritas wilayah Turki.

 

 

 

 

 

 

Bab II

Pembahasan

A.    Zaman Liberal

1.    Pembebasan petani – petani budak

Kekalahan Rusia dalam perang Krim telah meyakinkan kalangan – kalangan yang berpengaruh di Rusia tentang perlunya pembaharuan, meskipun pembaharuan ini sangat penting tetapi hal ini tetap merupakan konsensi – konsesi yang tidak diikuti dengan sepenuh hati oleh kalangan pemerintah dan bangsawan.. karena itu pada masa Alexander II yang dimulai dengan harapan – harapan yang besar akhirnya tidak dapat memenuhi harapan – harapan golongan liberal yang moderat sekalipun.  Dan setelah diadakan perundingan selama bertahun – tahun akhirnya lahirlah undang – undang pada tanggal 3 Maret 1861.  Uandang – undang ini memberikan kebebasan – kebebasan sipil kepada petani – petani budak tetapi lahirnya undang – undang ini tidaklah bisa memecahkan persoalan – persoalan kepemilikan tanah. Dan undang – undang ini yang membuat Alexander II disebut ‘Tsar Pembebas”.  Pembebasan para petani budak ini memaksa timbulnya badan – badan pemerintahan yang baru, yang ketika dulu tugas tugas administrasi, kehakiman dan kepolisian di pegang dan dijalankan oleh tuan tanah tetapi berbeda setelah adanya pembebasan ini adanya volost ( kumpulan masyarakat desa) dan zemstyo (perwakilan daerah).

Dalam bidang pendidikan bermunculanya para sarjana yang cenderung kepada dunia barat seperti materalistis, sosialisme Perancis dan positivism, dan dari sisnilah pemuda – pemuda yang bersifat meterialistis yang terkenal dengan sebutan nihilis.   Dari pemuda nihilis mereka merubah meterialisme menjadi semacam ajaran agama yang dogmatis, dan dari golongan inilah diharapkan timbul orang – orang komunis di masa yang akan dating.

2.    Asal mula gerakan revolusioner

Dan meskipun kebebasab pers tidak ada pada jaman Alexander II dan juga dilarangnya pembentukan partai – partai politik tetapi golongan – golongan liberal menuntut pembaharuan konstituonal sedangkan golongan – golongan konservatif yang dipimpin oleh Mikhail Katkov mendukung kekuasaan yang tidak terbatas, Katkov adalah seorang wartawan dan sebagai pemimpin redaksi dari berita Moskow bahwa dia mengajarkan nasionalisme yang bersifat agresif dan dia adalah seorang penggerak yang tidak saja bertujuan untuk mempersatukan rakyat Slav dibawah pimpinan Rusia tetapi juga bertujuan untuk medoktri kebudayaan dan bahasa Rusia, namun kenyataan gerakan ini di tenytang oleh rakyat Slav sendiri bahkan ditentang oleh orang Polandia, hal ini pula yang meyebabkan Rusia tidak mendapat dukungan dari negara Eropa dan bahkan Eropa tidak memberikan bantuan kepada Eropa. Gerakan revolusiaoner ini mulai mendapat dukungan dari para cendekiawan dan mahasiswa, denga doktrin teori dari Mikhail Bakunin, para nihilis percaya bahwa ”perlu adanya kekerasan dengan tidak mengindahkan semua moralitet”[2], hal ini yang telah mempengaruhi permulaan gerakan revolusioner dengan adanya pembunuhan – pembunuhan.

Tetapi banyak pula pemuda Rusia yang berpihak kepada para petani, para komunis dan lembaga masyarakat dengan cara membangkitkan rasa nasionalisme, dank arena itu gerakan ini disebut dengan populisme (kerakyatan). Banyak diantara golongan populis ini yang pada awalnya menaruh kepercayaan pada rakyat Rusia, tetapi karena perintah melakukan penindasan dan karena tidak bisa mencapai tujuanya, akhirnya mereka mengadakan kekacauan sebagai awal mula dari terlaksananya revolusi.

Dan pada perintahan Alexander III, ia bertekad mengakhiri segala kegiatan yang memunculkan gerakan revolusioner, dan pada masa Alexander II ini gerakan revolusioner ini dapat ditekan dan Rusia pun stabil, tenang dan kuat kembali, dan tahun 1894 Alexander III meninggal dan digantikan oleh anaknya bernama Nikolai II.

3.    Gerakan revolusioner Rusia

Tindakan yang tegas dari pemrintah untuk sementara berhasil menghancurkan gerakan pengacau, dan gerakan kerakyatan dengan harapan dan cita – cita idealis yang tinggi telah berakhir dengan kegagalan, gerakan ini tidak berhasil membawa pemerintahan kea rah pembaharuan konstutional, namun pada akhir tahun 1880 merupakan permulaan dri jaman baru gerakan revolusioner, dimana gerakan ini tidak seutuhnya percaya pada sosialis Rusia tetapi menerima sosialisme secara ilmu pengetahuan yang telah dipropagandakan oleh Karl Marx, teoritikus Marxis Rusia yang pertama yang merupakan bapak dari Marxisme Rusia adalah George Plekhanov yang dalam tahun 1883 ia memdirikan perkumpulan di daerah Jenewa yang bernama osvobozhdenie Truda ( pembebasan kaum buruh) ia percaya bahwa Rusia akan mengikuti gejala – gejala yang terdapat di Eropa dan akan melalui tingkat kapitalisme dan adanya revolusi kaum menengah sebelum mencapai sosialisme. Mereka juga menerima teori Marx “bahwa Rusia adalah suatu negeri yang terbelakang dari sudut kapitalisme dan masi sangat jauh dari sosialisme dari pada negeri barat yang telah maju”[3].  Perkembangan kapitalisme akan mengakhiri otokrasi Rusia dan memberikan jalan bagi suatu pemerintahan yang demokratis. Tetapi pengaruh Marxisme pada saat itu belum berkembang di Rusia dan gerakan revolusioner ini baru berkembang kembali pada abad 20.

4.    Nikolai II

Pada saat meninggalnya Alexander II ia menugaskan pada Nikolai II untuk mempertahankan prinsip – prinsip otokrasi dengan keras.  Nikolai II adalah seorang yang mempunyai pikiran dan sifat yang sederhana dan bahwa ia yakin bahwa otokrasi adalah sesuatu yang paling tinggi dan yang paling dibutuhkan oleh Rusia.  Sehingga rakyat yang pada awalnya menyambut Nikolai II dengan harapan bahwa adanya raja yng membawa masa liberal yang baru, tetapi harapan itu hilang ketika nikolai menyatakan dia akan mejaga prinsip – prinsip otokrasi sekuat dan setegas Alexander III, tetapi karena nikolai tidak sekeras Alexander maka apa yang di jalankan oleh Alexander bagi nikolai hanya terbukti sebagai alat yang tidak ada gunanya untuk mengatasi kekacauan sosial yang terjadi di Rusia.

Dan pada tahun 1895 pengikut Plekhanov mulai melancarkan propaganda Marxist di bawah pimpinan Lenin dengan organisasi yang bernama “Persatuan Perjuangan Untuk Pembebasan Buruh”.  Lenin yang nama aslinya Vladimir Ulyanov, ia memusatkan perhatianya untuk mempelajari Marxisme. Dan lenin tidak berhenti melawan orang – orang sosialis yang bertentangan dengan Lenin, dia juga memdesak agar pekerja atau buruh agar tidak mengadakan perjajian apapun karena tidak adanya persamaan antara orang sosialis dan moderat, karena itu menurut Lenin revolusi sosial harus segera dimulai di Rusia dan Lenin lah yang meyebabkan Parta Demokrasi dan Sosial Rusia. Pertentangan partai diantara orang – orang Marxis Rusia terlihat pada kongres partai pada tahun 1903, golongan yang dipimpin Lenin yang bernema Bolshevik yaitu golongan – golongan mayoritas adalah golongan maksimal dalam penuntutan hak.  Dan satu lagi golongan Menshevik adalah golongan minoritas, golongan ini bersedia menerima suatu republic yang demokratis sebagai batu loncata menuju kearah tercapainya sosialisme dank arena itu mau bekerja sama dengan golongan – golongan liberal.

Lenin adalah pemimpin golongan Bolshevik dari Partai Sosial Demokrat Rusia di
tahun 1903. Selain golongan Bolshevik, partai ini juga memiliki golongan Menshevik. Golongan Menshevik adalah golongan yang setia pada ajaran Marx secara total. Bolshevik, golongan Lenin, menghendaki perubahan dalam teori-teori Marx.

Perbedaan ini terlihat terutama dalam dua hal. Pertama, dalam hal kepartaian.
Menshevik berpendapat bahwa partai komunis harus berstruktur longgar dan
berdasarkan pada massa (basis massa yang luas). Sebaliknya, Lenin beranggapan partai itu harus tersentralisasi, berdisiplin kuat dan terdiri atas revolusioner profesional.

Perbedaan kedua adalah dalam hal memandang tahapan revolusi Marx. Menshevik percaya bahwa proletar harus menunggu revolusi bor juis terhadap feodal sebelum melakukan revolusi protelat terhadapbor juis. Pada masa itu Rusia memang masih dipimpin oleh seorang tsar (kaisar).

Lenin menganggap hal itu hanya akan melemahkan semangat proletar. Lenin
menginginkan sebuah revolusi yang ditujukan untuk menjatuhkan sekaligus bor juis dan tsar. Selain itu, Lenin juga menambahkan tentang peran penting petani dalam revolusi tersebut. Marx kurang menekankan pentingnya peran petani dalam revolusi (mungkin karena Marx mendasarkan teorinya pada nasib buruh di Inggris pasca revolusi industry. Kata Lenin, “Revolusi yang dipimpin oleh kelas pekerja itu akan menghasilkan diktator demokrasi yang revolusioner dari proletar dan petani.”

5.    Lahirnya gerakan Liberal

Pada tahun 1890 beberapa pemimpin zemstvo yaitu orang – orang yang patriotisme dengan kesetiaan yang tinggi meulai membentuk organisasi – organisasi untuk menghilangkan buta huruf, dan kesehatan serta megadakan pembaharuan – pembaharuan, tapi hal ini ditentang oleh pemerintah dan berusaha untuk membubarkan organisasi ini, dank arena adanya pembatasan – pembatasan hokum terhadap kegiatan organisasi, maka beberapa pemimpin liberal ini menerbitkan majalah yang bernama pembebasan dan pada tahun 1903 merka mendirikan Persekutuan Pembebasan, dan dari perkumpulan inilah muncul Partai Demokrat Konstitusional pada tahun 1905 yang anggotanya di sebut dengan Kadet. Dengan beranggotakan orang – orang yang sangat terdidik dan patriotic seharusnya partai liberal ini dapat berkembang menjadi suatu alat untuk merubah otokrasi Rusia menjadi suatu pemerintahan merdeka yang berdasarkan hukum.  Tetapi dalam perkembanganya Partai ini mendapat rintangan yang di sebabkan: 1. Pemerintahan yang keras kepala dan bodoh,2. Kurangnya pengalaman parlementer, 3. Dan kekacauan yang disebabkan oleh Perang Dunia pertama. Dalam menghadapi situasi yang makin kacau, pemerintah dibawah Nikolai II semakin memperkuat Otokrasi dan semangat untuk meng Rusia kan orang – orang yang bukan Rusia.

6.    Revolusi tahun 1905

Peperangan yang terjadi di wilayah timur dan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan harga yang tidak sebanding dengan kenaikan upah telah menimbulkan kekacauan buruh.  Dan hari minggu berdarah menandakan permulaan kekacauan yang meluas dan gelombang – gelombang pemogokan, dan pada tahun 1905 mulai timbul pula organisasi – organisasi petani yang mulai meluas keseluruh negeri yang memperkuat suatu gerakan revolusioner. Dan di tahun 1905 pula golongan Bolshevik dan Menshevik saling bersaing untuk menjadi pemimpin golongan proletar Rusia.  Dan dari gerakan buruh ini juga menyebabkan meluasnya ketidakpuasan dikalangan berbagai bangsa yang hidup didalam kerajaan Rusia  dan yang menjadi korban dari diskrimasi.

Tahun 1905 adalah sebagai tahun peralihan pula dari kesadaran nasional yang hanya milik golongan terpelajar yang terbatas dari segi jumlah menjadi suatu kesadaran nasional yang menyeluruh hingga rakyat jelata yang mulai mengambil bagian dalam pergerakan nasional. Dan dari kekacauan yang terjadi maka Nikolai II mulai memikirkan untuk mendirikan keditatoran militer yaitu dengan ditandatanganinya manifesto pad tanggal 30 Oktober 1905 yang direncanakan oleh Witte.  Orang – orang liberal dan Menshevik mengharapkan bahwa manifesto ini merupakan titik permulaan bagi perkembangan sutu kerajaan konstitusional yang sesungguhnya, tetapi petani dan buruh kecewa terhadap manifesto ini karena hanya menjajikan kebebasan politik karena tidak mengandung rencana dalam perubahan sosial. Namun pada akhirnya pemerintah memenangkan kekacauan ini dan pemerintah  mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin suatu gerakan pembaharuan dan menyiapkan rusia untuk beralih dari otokrasi ke kemerdekaan.

Undang – undang dasar yang ad didalam Manifesto Oktober sesungguhnya adalah suatu undang – uandang aneh, karena undang – undang dasar ini mengadakan pdewan perwakilan yang disebut Duma, tetapi kekuasaan otokarasi yang paling tinggi tetap dipegang oleh raja. Dan dalam sistem DSuma ini ada empat kali pergantian Duma yang satu dengan yang lainya meiliki kepentingan berbeda satu dengan yang lainya.

Golongan otokrasi berhasil kembali mendirikan kekuasaanya dengan kokoh pada tahun 1906 hal ini berdampak pada gerakan revolusioner yang mengalami kebuntuan.  Tapi dilain pihak gerakan buruh tetap bersemangat, gerakan serikat pekerja ini telah siap untuk menjadi alat bagi kemjuan masyarakat seperti yang diharapkan kaum Menshevik dan berharap gerakan revolusioner ini mendapat dukungan dari kaum Bolshevik. Saat itulah bahwa cara – cara pemerintahan lama tidak lagi bisa diteruskan, dan pada saat itu pula Duma – Duma yang ada praktis bersatu dalam menganggap perlunya perubahan pemerintahan yang menyeluruh.

Dan pada tanggal 8 Maret pecahlah revolusi yang disebut Revolusi Februari Revolusi ini meletus karena rakyat Rusia sudah muak dengan pemerintahan Tazr Rusia yang despotik dan korup. Kaisar Nicholas II berkali-kali membubarkan Duma atau Parlemen Rusia yang dibentuk setelah Revolusi 1905, setiap kali keputusan Duma bertentangan dengan kehendaknya. Ketidakstabilan politik ini membuat perekonomian Rusia hancur, ditambah lagi dengan kerugian yang ditanggung Rusia akibat bergabung dalam Perang Dunia I.  Pada hari itu, puluhan ribu warga Petrograd atau St. Petersburg, turun ke jalan-jalan memprotes kekuarangan makanan yang mereka derita. Tentara kerajaan turun tangan dan timbulah kerusuhan. Seminggu kemudian, Kaisar Nikolas II digulingkan dan berakhirlah era pemerintahan para tsar walaupun ketika itu hanya dibatasi hanya di Petograd saja, tapi dengan segera diakui diseluruh negeri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.    Zaman Komunis

1.    Era Lenin

Vladimir Ilyich Ulyanov Lenin seorang pemimpin politik yang paling bertanggung jawab terhadap berdirinya Komunisme di Rusia. Sebagai penganut Karl Marx yang gigih dan setia, Lenin meletakkan dasar politik yang hanya bisa dibayangkan oleh Karl Marx seorang. Begitu cepatnya Lenin menyebar Komunisme ke seluruh penjuru dunia.  Lahir di Simbirsk  pada tahun 1870. Ayahnya seorang pegawai negeri yang patuh tetapi kakaknya Alexander adalah seorang radikal yang dijatuhi hukuman mati karena ambil bagian dalam komplotan mau bunuh Tsar. Pada umur dua puluh tiga Lenin sudah menjadi seorang Marxis yang berkobar-kobar. Bulan Desember 1895 dia ditahan oleh pemerintah Tsar karena kegiatan revolusionernya dan dijebloskan ke dalam penjara selama empat belas bulan. Sesudah itu dia dibuang ke Siberia.

Masa pembuangannya di Siberia berakhir bulan Februari 1900 dan beberapa bulan kemudian Lenin melakukan perjalanan ke Eropa Barat. Tak kurang dari tujuh belas tahun lamanya dia berkelana, menjadi seorang mahaguru revolusioner. Tatkala Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia dimana Lenin jadi anggota pecah jadi dua bagian, Lenin jadi pimpinan pecahan yang lebih besar, yaitu kaum Bolsheviks. Perang Dunia I membuka peluang besar buat Lenin. Perang ini membawa malapetaka baik militer maupun ekonomi bagi Rusia dan akibatnya menambah ketidakpuasan rakyat kepada sistem pemerintahan Tsar. Akhirnya pemerintah Tsar ini digulingkan di bulan Maret tahun 1917 dan untuk sementara waktu tampaknya Rusia dipimpin oleh sebuah pemerintah demokratis.  Dan ketika lenin tiba di Petograd dengan segera ia menuntut diadakanya suatu  perjuangan dalam melawan pemerintahan sementara dan segera menyerukan didirikanya negara soviet,nasionalisasi,semua tanah dan suatu propaganda secara besar – besaran didalam ketentaraan.  Lenin juga kurang peduli terhadap dunia barat yang dianggapnya sebagai musuh,ia bertekad menghancurkan peradaban dan dunia barat dan dia juga ingin membongkarsemua pengaruh dunia barat yang ada di dalam negara Rusia yang telah memunculkan kemerdekaan politik dan persamaan demokrasi yang baru. 

dengan cepat dapat melihat dan mengambil kesimpulan bahwa partai-partai demokratis --walau sudah mendirikan pemerintahan sementara-- tak punya daya kekuatan cukup dan kondisi ini sangat baik buat partai Komunis yang punya pegangan disiplin kuat untuk menguasai keadaan biarpun anggotanya sedikit. Karena itu Lenin mendorong kaum Bolshevik melompat kedepan menggulingkan pemerintahan sementara dan menggantinya dengan pemerintahan Komunis. 

Menjelang akhir oktober lenin mulai merencanakan pemberontakan dengan menulis “Revolusi para pekerja dunia telah dimulai.  Tidak mungkin ragu – ragu lagi kita beradadi ambang pintu revolusi proletariat dunia”[4].  Dan pada kongres soviet – soviet yang diadakan pada tanggal 8 november lenin berusaha mendapat dukungan dengan cara mengadakan pemberontakan yang pada akhirnya mengantarkan dia untuk memegang kekuasaan. Kudeta lenin ini disebut sebagai revolusi Rusia yang kedua pada tahun 1917 dan di ketahui bahwa Lenin lah yang telah menggulingkan Otokrasi Tsar dan mengakhiri sala ketidakadilan.  Lenin mengakhiri perkembangan liberal di Rusia dan kembali memaksakan suatu otokrasi. 

  1. Pemerintahan Lenin

Perubahan yang terjadi dari kemerdekaan menjadi diktator inilah yang menyebabkan pemerintahan yang diciptakan Lenin dapat tetap berkuasa, hal ini pula dikarenakan Lenin mendirikan pemerintahan totaliter dan di dukung oleh teknologi modern dalam mempertahankan propagandanya. Pada saat pemerintahanya majelis pembuat undang undang dibubarkan karena menolak melaksanakan kemauan dari partai Bolshevik yang merupakan minoritas di majelis dan mayoritas di pegang olah partai sosialis. Sebelum dibubarkanya partai Bolshevik partai ini terlebih dahulu berganti nama menjadi Partai Komunis. Dan dapat di simpulkan pemerintahan Lenin telah menimbulkan kesewenang – wenangan dan penyalahgunaan yang lebih mengerikan dari sistem pemerintahan tsar. 

Saat pemerintahan Lenin,dibuatlah Undang – undang dasar dan dari undang – undang ini dibentuklah negara Republik Sosialis Uni Soviet ( The Russian Socialist Federated Sovyet Republic). Republik ini terbagi – bagi dalam kesatuan yang jumlahnya sekitar 2500 negara federal. Sovyet Rusia adalah negara ditaktor yang dikendalikan dari atas dan dibelakang pemerintahan didirikan kekuasaan yaitu Partai komunis, pimpinan partai adalah sekretaris jenderal yang menjalankan politik diktator dibawah pengawasan tertinggi All Union Communist Partay.  Ketik awal di bentuk USSR berjumlah 7 negara sosialis, tapi dalam konstitusi tahun 1936 republik menjadi 11 negara.

a.    Komunisme sebagai ajaran agama

Komunisme oleh lenin dijadikan sebagai agama resmi negara, negara komunis yang diwakili oleh pimpnan partai telah sama dengan gereja, dannegara menuntut hak sebagai pemimpin sebagai pemimpin dan sebagai penjelmaan dari segala bentuk dan kegiatan kehidupan dan berfungsi sebagai wasit tertinggi tentang apa yang baik dan apa yang buruk.

Komunisme adalah suatu ajaran tanpa kemurahan yang penuh dengan kebencian yang tidak dapat ditawar – tawar yang yakin bahwa seluruh kebenaran ada dipihaknya. Ketika Lenin berkuasa ia menganggap masyarakat barat dan kebudayaan barat adalah sebagai musuh yang besar, ia pun berharap bisa mengembangkan masyarakat dan kebudayaan yang baru yang lebih tinggi dari bangsa barat.

Ciri penting dari Lenin adalah dia seorang yang cepat bertindak sehingga dialah orang yang mendirikan pemerintahan Komunis di Rusia. Dia menganut ajaran Karl Marx dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata. Sejak bulan Nopember 1917 telah terjadi ekspansi kekuatan Komunis ke seluruh dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk dunia menganut faham Komunis. Di bulan Mei 1922 Lenin sakit keras sehingga antara serangan sakit itu hingga wafatnya tahun 1924.

 

 

 

 

2.    Era Stalin

Iosif Vissarionovich Dzugashvili. Dunia mengenalnya dengan Joseph Stalin, yang bertahun-tahun jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di kota Gori, Georgia di Kaukasus. Di tahun 1903, tatkala ada perpecahan dalam tubuh partai, dia memihak kelompok Bolshevik. Hingga tahun 1917 dia merupakan anggota partai yang gigih dan giat, ia juga sempat ditahan berkali – kali, dari sinilah ia mulai memakai nama samara Stalin yang berarti orang yang terbuat dari baja[5].

Stalin tidak memegang peranan penting dalam menentukan revolusi tahun 1917. Tetapi, dia amat aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi Sekretaris Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas baginya menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan sekaligus merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan sesudah Lenin meninggal dunia.

Lenin cenderung memilih agar penggantinya Leon Trotsky. Nyatanya, dalam testamen politiknya Lenin menandaskan bahwa Stalin terlampau keras dan mesti disingkirkan dari kedudukan Sekretaris Jendral partai. Tetapi, sesudah Lenin tiada di awal tahun 1924, Stalin menggantikannya seraya menyembunyikan testamen Lenin. Lebih jauh dari itu, Stalin berhasil menggalang kekuatan bersama Lev Kamenev dan Grigori Zinoviev, dua anggota penting politbiro, dan membentuk troika atau triumvirate. Bersama-sama mereka berhasil mengalahkan Trotsky dan para pengikutnya. Kemudian Stalin --seorang genius dalam hal perkelahian geser-menggeser dalam kelompok-- berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta menyingkirkan kedua mereka. Sesudah berhasil mengalahkan "oposisi sayap kiri" (misalnya: Trotsky, Kamenev, Zinoviev dan pengikutnya) dalam perebutan kekuasaan, Stalin meneruskan menerima beberapa usul-usul politik mereka. Tak lama sesudah itu, Stalin menghadapi "sayap kanan" dari partai Komunis --sekutu sementaranya-- dan mengalahkan mereka pula. Menjelang awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi diktator tunggal di Uni Soviet.

Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin. Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu, Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Pembersihan di pertengahan tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan Bersenjata, dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah anti-Komunis dan kontra revolusioner.

Contohnya, dari anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari dua pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah ini jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya mendirikan satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya, justru pada saat hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan konstitusi baru Uni Soviet yang disebut demokratis.

Diantara politik ekonomi yang ditegaskan Stalin adalah kolektivisasi paksa sektor pertanian; politik ini amat tidak populer di kalangan petani dan banyak diantara mereka menentangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin, berjuta-juta petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya politik ini berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh dibilang terbelakang sejak saat itu.

Politik Stalin lainnya adalah mendorong cepatnya industrialisasi. Ini terselesaikan sebagian lewat serentetan "Rencana Pembangunan Lima Tahun"-nya yang kemudian banyak ditiru oleh negeri-negeri di luar Uni Soviet. Di samping pelbagai ketidak-efesienan, politik industrialisasi Stalin bisa dibilang membawa perbaikan dan sukses. Kendati besarnya kehilangan material yang diderita oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia ke-2,Uni Soviet keluar dari perang itu sebagai negara industri terbesar kedua di dunia.

Bulan Agustus 1939 Hitler dan Stalin menandatangani perjanjian "tidak saling menyerang" yang masyhur. Dalam tempo dua minggu, Hitler menyerbu Polandia dari arah barat, dan beberapa minggu kemudian Uni Soviet menyerbu dari lambung timur, dan menduduki sebagian daripadanya. Di ujung tahun itu pula Uni Soviet mengancam tiga negeri yang merdeka: Latvia, Lithuania, dan Estonia dengan kekuatan senjata. Ketiganya menyerah tanpa perlawanan dan dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Uni Soviet.  Di akhir Perang Dunia ke-2, Angkatan Bersenjata Uni Soviet menduduki bagian besar Eropa Timur dan Stalin menggunakan kesempatan ini menjadikan daerah-daerah itu negara Komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet.  Bulan Januari 1953 pemerintah Uni Soviet mengumumkan bahwa sekelompok dokter telah ditangkap atas tuduhan melakukan pembunuhan terhadap pejabat-pejabat tingkat tinggi Rusia. Ini tampaknya merupakan rencana Stalin pula untuk melakukan pembabatan berikutnya. Tetapi, tanggal 5 Maret 1953, diktator berumur 73 tahun itu meninggal dunia di istana Kremlin, Moskow.

Watak utama Stalin adalah kekejamannya. Tak sedikit pun tampak rasa belas kasihannya, . Di seberang lain, dia seorang yang berkemampuan: ulet, kemauan kuat, teguh pendirian, angkuh, dan punya daya pikir yang kuatnya luar biasa.Selaku diktator selama kira-kira seperempat abad, pengaruh Stalin sudah merasuk hampir ke semua segi kehidupan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab IV

Kesimpulan dan Saran

Sejarah dunia barat biasanya di bagi atas sejarah kuno,sejarah pertengahan dan sejarah kontenporer.  Sejarah kuno berakhir dengan jatuhnya kerajaan roma barat dan dengan merosotnya kebudayaan Romawi,sedangkan sejarah pertengahan berakhir dengan timbulnya Renaissance. Sebagaimana juga halnya dengan negeri – negeri di Timur jauh, pembagian yang serupa ini tidak berlaku bagi daerah – daerah yang luas di Eropa Timur yang didiami oleh bangsa Slavia yang membentuk negara Rusia.

Berkembangnya sutu ideologi yang ada di Rusia tidak terlepas dari pengaruh penguasa yang berkuasa pada zamanya, ketika suatu ideolgi diciptakan sang penguasa maka seluruh rakyat harus tunduk pada penguasa, hal ini terbukti dengan adanya ideolgi yang berkembang di Rusia menandakan kuatnya pengaruh penguasa dalam menekankan ideologi kepada rakyatnya.

Saran

Ketika mempelajari tentang ideolgi yang ada di Uni Soviet, banyak hal yang terkait antara peristiwa satu dengan lainya yang terjadi di Uni Soviet yang menandakan munculnya suatu perubahan atau pergeseran ideolgi, saran saya kepada mahasiswa khususnya mahasiswa sejarah ataupun peneliti lain, baiknya pelajari dan pahami secara detail peristiwa apa saja yang terjadi di Uni Soviet, sehingga kita bisa mengerti benar bagaimana perubahan ideolgi bisa terjadi di uni Soviet.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

-       Hans Kohn, 1966, Dasar Sedjarah Rusia Moderen, Aliran Politik, Kebudajaan, dan Sosial, Bharatara, Djakarta.

-       Rasyid Hamidi, DKK, 1992, Sejarah Eropa Terbaru,IKIP Muhammadiyah Jakarta, Jakarta.

-       Michael H. Hart,( Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982), 1978, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

-       Soebantarjo, 1962, Sari Sejarah Djilid II:Eropa– Amerika,  bopkri, Yogyakarta.

 

 

 

 

 

 



[1] Kohn, Hans, 1996, Dasar Sedjarah Rusia Moderen, Aliran Politik, Kebudajaan, dan Sosialja,hlm. 4
[2] Ibid hlm.40
[3] Ibid hlm.58
[4] Ibid, hlm,118
[5] Michael H. Hart,( Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982), 1978, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar