Perkembangan
ideologi
Bab I
Pendahuluan
Sejarah dunia barat biasanya di bagi
atas sejarah kuno,sejarah pertengahan dan sejarah kontenporer. Sejarah kuno berakhir dengan jatuhnya
kerajaan roma barat dan dengan merosotnya kebudayaan Romawi,sedangkan sejarah
pertengahan berakhir dengan timbulnya Renaissance. Sebagaimana juga halnya
dengan negeri – negeri di Timur jauh, pembagian yang serupa ini tidak berlaku
bagi daerah – daerah yang luas di Eropa Timur yang didiami oleh bangsa Slavia
yang membentuk negara Rusia. Kebangkitan yang besar dari Renaissance yang
meletakkan dasar – dasar bagi Eropa Modern tidaklah mempengaruhi Rusia pada
waktu itu.
Negara Rusia yang pertama berasal pada
kira – kira akhir abad ke-9 di sekitar Kiev.
Di daerah ini suatu dinasti Skandinavia yang didirikan oleh Rurik yang
memerintah sepanjang jalan perdagangan dari lautan Baltik ke Lautan Hitam, dan
pada akhir abad berikutnya Rusia di kristenkan dari daerah Byzantium
(Konstatinopel), yaitu ibukota kerajaan Roma Timur pada waktu itu. Dan semenjak itu Rusia Slav mulai menganut agama
Ortodoks Yunani. Lalu negara Kiev ini dihancurkan oleh penyerbuan bangsa Mongol
atau Tartar ke Eropa, dan semenjak itu selama hampir tiga abad selanjutnya
Rusia terbagi – bagi menjadi beberapa negara kecil dibawah pemerintahan dinasti
Rurik itu dikuasai oleh bangsa Mongol.
Akhirnya pengeran – pangeran besar Moskow berhasil menguasai tanah –
tanah Rusia dan berhasil menggulingkan kekuasaan bangsa Mongol dan berhasil
meluaskan wilayahnya Ke Asia yaitu daerah Siberia sekitar tahun 1582 dan dalam
waktu seratus tahun Rusia berhasil mencapai pantai – pantai Lautan Pasifik dan
hampir sampai ke daerah Tiongkok.
Negara Rusia selanjutnya berpusat di
Moskow yang meletakkan dasar – dasar untuk sentralisasi yang ekstrim di Rusia.
Pengeran yang saat itu berkuasa menikah dengan ahli waris dari kaisar Byzantium
dan bergelar Tsar (Kaisar), pada masa Mongol dan Byzantium Absolutisme dan
sentralisasi yang sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan negara,
tetapi Moskow mengembangkan kedua sistem ini untuk mengatur daerah kekuasaan
yang begitu luas yang sesungguhnya memerlukan sentralisasi kekuasaan dan
absolutisme tersebut sebagai obat dari kekacauan dan tendensi, sehingga kemerdekaan dan
berbagai keragaman dikorbankan untuk keperluan pusat .
Dinasti Rurik berakhir pada tahun1598,
dan pada tahun 1613 keluarga Romanov dipilih menjadi Tsar Rusia yaitu Alexei.
Dan pada tahun 1703 ibukota Rusia dipindahkan dari Moskow ke St. Petersburg
dekat dengan laut Balticdn dari sinilah arus pikiran – pikiran barat mulai
masuk dengan mudahnya.
Proses
Westernization Rusia mulai berlangsung sejak abad ke 18 di bawah pimpinan Peter
dan setelah Peter wafat digantikan oleh Katarina II pada tahun 1762, dan
Katarina inilah yang paling berhasil dan bersemangat untuk menghancurkan
kerajaan Polandia dan meluaskan wilayah sampai ke Vistula, Katarina juga
berhasil menancapkan kekuasaanya di
Lautan Hitam, Dia berharap untuk mengusir bangsa Turki dari Eropa dan
memdudukan kembali seorang kaisar Ortodoks di Konstatinopel dengan harapan
untuk menciptakan kembali kerajaan timur ini.
Tetapi proses meng Eropa kan Rusia ini nampaknya tidak berhasil dan
tidak mendapatkan banyak kemajuan.
Setelah
era pemerintahan Katarina II munculah seorang raja baru yaitu Alexander I yaitu
cucu dari Katarina yang memerintah dari tahun 1801 – 1825, dasar pendidikan
Alexander I telah dipengaruhi oleh pendidikan liberal dan ketika ia berusia 19
tahun Alexander mulai menulis, dan tulisanya antara lain “persoalan – persoalan
negara dalam keadaan kacau dan penggelapan ada dimana- mana, buruknya
pengelolaan departemen – departemen, dan ketertiban sepertinya telah hilang
dari segala pelosok negeri, tetapi negara hanya cenderung untuk meluaskan
daerahnya saja”[1]. Tetapi bahwa Alexander dibesarkan dalam
suasana yang tidak siap untuk bekerja keras and tidak memiliki kepribadian yang
kuat, hal ini mebuat Alexander tidak bisa mengembangkan kekuatan pikiranya dan
tidak berhasil mengakhiri absolutisme dan untuk menciptakan suatu pemerintahan
yang berdasarkan hokum di Rusia.
Dan
pada tahun 1815, Alexander yang dulunya seorang yang liberalis yang condong ke
Eropa sejak tahun tersebut berangsur - angsur berubah menjadi seorang Rusia
walaupun masi samar. Penasihat
politiknya yaitu seo0rang serdadu yang kejam dan picik memperkenalkan
penyelesaian militer kepada Rusia, yaitu suatu usaha untuk memiliterisasikan
kehidupan disuatu negara sosialis dimana hak – hak perseorangan dan semua
kebebasan tidak ada lagi. Di saat Alexander memulai karier dengan pengaharapan,
Ia tiba” meninggal pada tahun 1925, tetapi meskipun demikian dia meninggalkan
Rusia dalam keadaan yang menyedihkan tetapi sesungguhnya keadaan yang tercipta
adalah hasil dari kesalahanya sendiri yaitu langkah – langkah yang seharusnya
diambil untuk memperbaharui Rusia tidak diambilnya.
Sepeninggal
Alexander banyak kekacauan yang timbul sebagai akibat dari pergantian
singgasana antara Konstantin dan Nikolai yang merupakan saudara dari Alexander. Dan Nikolai lah yang berhasil naik tahta dan
sesegera mungkin menindas pemberontakan
yang terjadi. Perlakuan Nikolai yang
kejam terhadap golongan pemberontak menyebabkan mereka dianggap sebagai korban
dari sistem otokrasi. Dan peristiwa itu
menyebabkan Nikolai I menjadi musuh besar dari sistem liberalisme dan menjadi seorang
otokrasi yang kejam.
Pemerintahan
Nikolai masih bersifat militer, perwira – perwira tinggi di tempatkan pada
pucuk – pucuk pimpinan kementrian negara termasuk pula mengurus hal – hal yang
berhubungan dengan kegerejaan. Disamping
itu dasar dasar pemerintahan yang bersendikan hukum telah diletakkan meskipun
pada akhirnya hokum – hokum itu tidak diperhatikan dan langkah – langkah menuju
perkembangan industrialisasi dan penciptaangolongan menengah pun telah
diambil. Tetapi untuk masalah – masalah
untuk mencari penyelesaian masalah soasil Rusia tidak di perhatikan salah
satunya adalah perbudakan kaum petani oleh tuan – tuan tanah, hal ini
menimbulkan pemberontakan.
Kekuasaan
Tsar yang otokratis dan Ortodoks serta perbudakan petani dianggap sebagai dasar
yang kuat bagi kekuasaan dan kebesaran Rusia. Pemerintahan Nikolai tidak saja
mencoba melindungi Rusia dari bahaya pikiran – pikiran yang revolusioner. Dibawah Nikolai I Rusia meneruskan politik
ekspansinya ke pantai – pantai selatan lautan hitam dan pegunungan Kaukakusyang
sasaranya adalah kerajaan Turki dan kerajaan Persia. Politik yang bersifat
defensive dan konservatif terhadap Eropa tetapi agresif dalam menentang Turki
dan Persia. Dan pada tahun 1833 ketika
Turki sudah menguasai Turki dan mengadakan perjanjian damai Turki dan Rusia
mengadakan persekutuan Unkiar Skelessi yaitu dimana Rusia mencoba mendapatkan
pengakuan atas hak – hak Turki. Hal ini menimbulkan kecurigan bagi Inggris
tetapi berhasil diredam oleh para diplomat Rusia yang tidak ingin ada
pertentangan.
Perjanjian
yang ditandatangani oleh lima negara di Eropa pada tahun 1841 yang mengatur
selat – selat konstatinopel menimbulkan ketenangan sementara bagi negara –
negara di Eropa, tetapi pada tahun 1852 ketika pemerintahan Perancis dibawah
pimpinan Louis Napoleon secara resmi melindungi hak – hak orang Roma Khatolik
di Tanah Suci dan hak – hak ini bertententangan dengan hak gereja Ortodoks
Yunani yang dilindungi kaisar Rusia serta Sultan Turki yang tunduk pada
keinginan Perancis dan menolak ultimatum Rusia.
Akibatnya pasukan tentara Rusia menyerang Moldavia dan Wallachia tahun
1853, dan akhirnya meletuslah pertempuran di bulan oktober 1853 yang pada waktu itu Inggris dan Perancis
menjadi sekutu resmi dari Turki. Dan
pada bulan Desember tahun 1854 pasukan Inggris dan Perancis serta Turki
mendarat di semenanjung Krim untuk merampas pelabuhan angkatan laut Rusia, dari
medan pertempuyran inilah kemudian terkenanl denganperang Krim, dan pada
tanggal 9 september 1855 sekutu berhasil merampas Sevastopol dan pada awal tahun berikutnya suatu kongres
perjanjian di Paris mengakhiri peperangan tetapi Rusia disini tidak kehilangan
daerahnya sedikitpun dan semua negara menjamin kemerdekaan dan integritas
wilayah Turki.
Bab II
Pembahasan
A. Zaman
Liberal
1. Pembebasan
petani – petani budak
Kekalahan
Rusia dalam perang Krim telah meyakinkan kalangan – kalangan yang berpengaruh
di Rusia tentang perlunya pembaharuan, meskipun pembaharuan ini sangat penting
tetapi hal ini tetap merupakan konsensi – konsesi yang tidak diikuti dengan
sepenuh hati oleh kalangan pemerintah dan bangsawan.. karena itu pada masa
Alexander II yang dimulai dengan harapan – harapan yang besar akhirnya tidak
dapat memenuhi harapan – harapan golongan liberal yang moderat sekalipun. Dan setelah diadakan perundingan selama
bertahun – tahun akhirnya lahirlah undang – undang pada tanggal 3 Maret
1861. Uandang – undang ini memberikan
kebebasan – kebebasan sipil kepada petani – petani budak tetapi lahirnya undang
– undang ini tidaklah bisa memecahkan persoalan – persoalan kepemilikan tanah.
Dan undang – undang ini yang membuat Alexander II disebut ‘Tsar Pembebas”. Pembebasan
para petani budak ini memaksa timbulnya badan – badan pemerintahan yang baru,
yang ketika dulu tugas tugas administrasi, kehakiman dan kepolisian di pegang
dan dijalankan oleh tuan tanah tetapi berbeda setelah adanya pembebasan ini
adanya volost ( kumpulan masyarakat
desa) dan zemstyo (perwakilan
daerah).
Dalam
bidang pendidikan bermunculanya para sarjana yang cenderung kepada dunia barat
seperti materalistis, sosialisme Perancis dan positivism, dan dari sisnilah
pemuda – pemuda yang bersifat meterialistis yang terkenal dengan sebutan nihilis.
Dari pemuda nihilis mereka
merubah meterialisme menjadi semacam ajaran agama yang dogmatis, dan dari
golongan inilah diharapkan timbul orang – orang komunis di masa yang akan dating.
2. Asal
mula gerakan revolusioner
Dan
meskipun kebebasab pers tidak ada pada jaman Alexander II dan juga dilarangnya
pembentukan partai – partai politik tetapi golongan – golongan liberal menuntut
pembaharuan konstituonal sedangkan golongan – golongan konservatif yang
dipimpin oleh Mikhail Katkov mendukung kekuasaan yang tidak terbatas, Katkov
adalah seorang wartawan dan sebagai pemimpin redaksi dari berita Moskow bahwa
dia mengajarkan nasionalisme yang bersifat agresif dan dia adalah seorang
penggerak yang tidak saja bertujuan untuk mempersatukan rakyat Slav dibawah pimpinan
Rusia tetapi juga bertujuan untuk medoktri kebudayaan dan bahasa Rusia, namun
kenyataan gerakan ini di tenytang oleh rakyat Slav sendiri bahkan ditentang
oleh orang Polandia, hal ini pula yang meyebabkan Rusia tidak mendapat dukungan
dari negara Eropa dan bahkan Eropa tidak memberikan bantuan kepada Eropa.
Gerakan revolusiaoner ini mulai mendapat dukungan dari para cendekiawan dan
mahasiswa, denga doktrin teori dari Mikhail Bakunin, para nihilis percaya bahwa
”perlu adanya kekerasan dengan tidak mengindahkan semua moralitet”[2],
hal ini yang telah mempengaruhi permulaan gerakan revolusioner dengan adanya
pembunuhan – pembunuhan.
Tetapi
banyak pula pemuda Rusia yang berpihak kepada para petani, para komunis dan
lembaga masyarakat dengan cara membangkitkan rasa nasionalisme, dank arena itu
gerakan ini disebut dengan populisme
(kerakyatan). Banyak diantara golongan populis ini yang pada awalnya menaruh
kepercayaan pada rakyat Rusia, tetapi karena perintah melakukan penindasan dan
karena tidak bisa mencapai tujuanya, akhirnya mereka mengadakan kekacauan
sebagai awal mula dari terlaksananya revolusi.
Dan
pada perintahan Alexander III, ia bertekad mengakhiri segala kegiatan yang
memunculkan gerakan revolusioner, dan pada masa Alexander II ini gerakan
revolusioner ini dapat ditekan dan Rusia pun stabil, tenang dan kuat kembali,
dan tahun 1894 Alexander III meninggal dan digantikan oleh anaknya bernama
Nikolai II.
3. Gerakan
revolusioner Rusia
Tindakan
yang tegas dari pemrintah untuk sementara berhasil menghancurkan gerakan
pengacau, dan gerakan kerakyatan dengan harapan dan cita – cita idealis yang
tinggi telah berakhir dengan kegagalan, gerakan ini tidak berhasil membawa
pemerintahan kea rah pembaharuan konstutional, namun pada akhir tahun 1880
merupakan permulaan dri jaman baru gerakan revolusioner, dimana gerakan ini
tidak seutuhnya percaya pada sosialis Rusia tetapi menerima sosialisme secara
ilmu pengetahuan yang telah dipropagandakan oleh Karl Marx, teoritikus Marxis
Rusia yang pertama yang merupakan bapak dari Marxisme Rusia adalah George
Plekhanov yang dalam tahun 1883 ia memdirikan perkumpulan di daerah Jenewa yang
bernama osvobozhdenie Truda (
pembebasan kaum buruh) ia percaya bahwa Rusia akan mengikuti gejala – gejala
yang terdapat di Eropa dan akan melalui tingkat kapitalisme dan adanya revolusi
kaum menengah sebelum mencapai sosialisme. Mereka juga menerima teori Marx
“bahwa Rusia adalah suatu negeri yang terbelakang dari sudut kapitalisme dan
masi sangat jauh dari sosialisme dari pada negeri barat yang telah maju”[3]. Perkembangan kapitalisme akan mengakhiri
otokrasi Rusia dan memberikan jalan bagi suatu pemerintahan yang demokratis.
Tetapi pengaruh Marxisme pada saat itu belum berkembang di Rusia dan gerakan
revolusioner ini baru berkembang kembali pada abad 20.
4. Nikolai
II
Pada
saat meninggalnya Alexander II ia menugaskan pada Nikolai II untuk
mempertahankan prinsip – prinsip otokrasi dengan keras. Nikolai II adalah seorang yang mempunyai
pikiran dan sifat yang sederhana dan bahwa ia yakin bahwa otokrasi adalah
sesuatu yang paling tinggi dan yang paling dibutuhkan oleh Rusia. Sehingga rakyat yang pada awalnya menyambut
Nikolai II dengan harapan bahwa adanya raja yng membawa masa liberal yang baru,
tetapi harapan itu hilang ketika nikolai menyatakan dia akan mejaga prinsip –
prinsip otokrasi sekuat dan setegas Alexander III, tetapi karena nikolai tidak
sekeras Alexander maka apa yang di jalankan oleh Alexander bagi nikolai hanya
terbukti sebagai alat yang tidak ada gunanya untuk mengatasi kekacauan sosial yang
terjadi di Rusia.
Dan
pada tahun 1895 pengikut Plekhanov mulai melancarkan propaganda Marxist di
bawah pimpinan Lenin dengan organisasi yang bernama “Persatuan Perjuangan Untuk
Pembebasan Buruh”. Lenin yang nama
aslinya Vladimir Ulyanov, ia memusatkan perhatianya untuk mempelajari Marxisme.
Dan lenin tidak berhenti melawan orang – orang sosialis yang bertentangan
dengan Lenin, dia juga memdesak agar pekerja atau buruh agar tidak mengadakan
perjajian apapun karena tidak adanya persamaan antara orang sosialis dan
moderat, karena itu menurut Lenin revolusi sosial harus segera dimulai di Rusia
dan Lenin lah yang meyebabkan Parta Demokrasi dan Sosial Rusia. Pertentangan
partai diantara orang – orang Marxis Rusia terlihat pada kongres partai pada
tahun 1903, golongan yang dipimpin Lenin yang bernema Bolshevik yaitu golongan
– golongan mayoritas adalah golongan maksimal dalam penuntutan hak. Dan satu lagi golongan Menshevik adalah
golongan minoritas, golongan ini bersedia menerima suatu republic yang demokratis
sebagai batu loncata menuju kearah tercapainya sosialisme dank arena itu mau
bekerja sama dengan golongan – golongan liberal.
Lenin
adalah pemimpin golongan Bolshevik dari Partai Sosial Demokrat Rusia di
tahun 1903. Selain golongan Bolshevik, partai ini juga memiliki golongan Menshevik. Golongan Menshevik adalah golongan yang setia pada ajaran Marx secara total. Bolshevik, golongan Lenin, menghendaki perubahan dalam teori-teori Marx.
tahun 1903. Selain golongan Bolshevik, partai ini juga memiliki golongan Menshevik. Golongan Menshevik adalah golongan yang setia pada ajaran Marx secara total. Bolshevik, golongan Lenin, menghendaki perubahan dalam teori-teori Marx.
Perbedaan
ini terlihat terutama dalam dua hal. Pertama, dalam hal kepartaian.
Menshevik berpendapat bahwa partai komunis harus berstruktur longgar dan
berdasarkan pada massa (basis massa yang luas). Sebaliknya, Lenin beranggapan partai itu harus tersentralisasi, berdisiplin kuat dan terdiri atas revolusioner profesional.
Menshevik berpendapat bahwa partai komunis harus berstruktur longgar dan
berdasarkan pada massa (basis massa yang luas). Sebaliknya, Lenin beranggapan partai itu harus tersentralisasi, berdisiplin kuat dan terdiri atas revolusioner profesional.
Perbedaan
kedua adalah dalam hal memandang tahapan revolusi Marx. Menshevik percaya bahwa
proletar harus menunggu revolusi bor juis terhadap feodal sebelum melakukan
revolusi protelat terhadapbor juis. Pada masa itu Rusia memang masih dipimpin
oleh seorang tsar (kaisar).
Lenin
menganggap hal itu hanya akan melemahkan semangat proletar. Lenin
menginginkan sebuah revolusi yang ditujukan untuk menjatuhkan sekaligus bor juis dan tsar. Selain itu, Lenin juga menambahkan tentang peran penting petani dalam revolusi tersebut. Marx kurang menekankan pentingnya peran petani dalam revolusi (mungkin karena Marx mendasarkan teorinya pada nasib buruh di Inggris pasca revolusi industry. Kata Lenin, “Revolusi yang dipimpin oleh kelas pekerja itu akan menghasilkan diktator demokrasi yang revolusioner dari proletar dan petani.”
menginginkan sebuah revolusi yang ditujukan untuk menjatuhkan sekaligus bor juis dan tsar. Selain itu, Lenin juga menambahkan tentang peran penting petani dalam revolusi tersebut. Marx kurang menekankan pentingnya peran petani dalam revolusi (mungkin karena Marx mendasarkan teorinya pada nasib buruh di Inggris pasca revolusi industry. Kata Lenin, “Revolusi yang dipimpin oleh kelas pekerja itu akan menghasilkan diktator demokrasi yang revolusioner dari proletar dan petani.”
5. Lahirnya
gerakan Liberal
Pada
tahun 1890 beberapa pemimpin zemstvo yaitu orang – orang yang patriotisme dengan
kesetiaan yang tinggi meulai membentuk organisasi – organisasi untuk
menghilangkan buta huruf, dan kesehatan serta megadakan pembaharuan –
pembaharuan, tapi hal ini ditentang oleh pemerintah dan berusaha untuk
membubarkan organisasi ini, dank arena adanya pembatasan – pembatasan hokum
terhadap kegiatan organisasi, maka beberapa pemimpin liberal ini menerbitkan
majalah yang bernama pembebasan dan pada tahun 1903 merka mendirikan
Persekutuan Pembebasan, dan dari perkumpulan inilah muncul Partai Demokrat Konstitusional
pada tahun 1905 yang anggotanya di sebut dengan Kadet. Dengan beranggotakan
orang – orang yang sangat terdidik dan patriotic seharusnya partai liberal ini
dapat berkembang menjadi suatu alat untuk merubah otokrasi Rusia menjadi suatu
pemerintahan merdeka yang berdasarkan hukum.
Tetapi dalam perkembanganya Partai ini mendapat rintangan yang di
sebabkan: 1. Pemerintahan yang keras kepala dan bodoh,2. Kurangnya pengalaman
parlementer, 3. Dan kekacauan yang disebabkan oleh Perang Dunia pertama. Dalam
menghadapi situasi yang makin kacau, pemerintah dibawah Nikolai II semakin
memperkuat Otokrasi dan semangat untuk meng Rusia kan orang – orang yang bukan
Rusia.
6. Revolusi
tahun 1905
Peperangan
yang terjadi di wilayah timur dan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh
kenaikan harga yang tidak sebanding dengan kenaikan upah telah menimbulkan
kekacauan buruh. Dan hari minggu
berdarah menandakan permulaan kekacauan yang meluas dan gelombang – gelombang pemogokan,
dan pada tahun 1905 mulai timbul pula organisasi – organisasi petani yang mulai
meluas keseluruh negeri yang memperkuat suatu gerakan revolusioner. Dan di
tahun 1905 pula golongan Bolshevik dan Menshevik saling bersaing untuk menjadi
pemimpin golongan proletar Rusia. Dan
dari gerakan buruh ini juga menyebabkan meluasnya ketidakpuasan dikalangan
berbagai bangsa yang hidup didalam kerajaan Rusia dan yang menjadi korban dari diskrimasi.
Tahun
1905 adalah sebagai tahun peralihan pula dari kesadaran nasional yang hanya
milik golongan terpelajar yang terbatas dari segi jumlah menjadi suatu
kesadaran nasional yang menyeluruh hingga rakyat jelata yang mulai mengambil
bagian dalam pergerakan nasional. Dan dari kekacauan yang terjadi maka Nikolai
II mulai memikirkan untuk mendirikan keditatoran militer yaitu dengan
ditandatanganinya manifesto pad tanggal 30 Oktober 1905 yang direncanakan oleh
Witte. Orang – orang liberal dan
Menshevik mengharapkan bahwa manifesto ini merupakan titik permulaan bagi
perkembangan sutu kerajaan konstitusional yang sesungguhnya, tetapi petani dan
buruh kecewa terhadap manifesto ini karena hanya menjajikan kebebasan politik
karena tidak mengandung rencana dalam perubahan sosial. Namun pada akhirnya
pemerintah memenangkan kekacauan ini dan pemerintah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin
suatu gerakan pembaharuan dan menyiapkan rusia untuk beralih dari otokrasi ke
kemerdekaan.
Undang
– undang dasar yang ad didalam Manifesto Oktober sesungguhnya adalah suatu
undang – uandang aneh, karena undang – undang dasar ini mengadakan pdewan
perwakilan yang disebut Duma, tetapi kekuasaan otokarasi yang paling tinggi
tetap dipegang oleh raja. Dan dalam sistem DSuma ini ada empat kali pergantian
Duma yang satu dengan yang lainya meiliki kepentingan berbeda satu dengan yang
lainya.
Golongan
otokrasi berhasil kembali mendirikan kekuasaanya dengan kokoh pada tahun 1906
hal ini berdampak pada gerakan revolusioner yang mengalami kebuntuan. Tapi dilain pihak gerakan buruh tetap
bersemangat, gerakan serikat pekerja ini telah siap untuk menjadi alat bagi
kemjuan masyarakat seperti yang diharapkan kaum Menshevik dan berharap gerakan
revolusioner ini mendapat dukungan dari kaum Bolshevik. Saat itulah bahwa cara
– cara pemerintahan lama tidak lagi bisa diteruskan, dan pada saat itu pula
Duma – Duma yang ada praktis bersatu dalam menganggap perlunya perubahan
pemerintahan yang menyeluruh.
Dan
pada tanggal 8 Maret pecahlah revolusi yang disebut Revolusi Februari Revolusi ini meletus karena rakyat
Rusia sudah muak dengan pemerintahan Tazr Rusia yang despotik dan korup. Kaisar
Nicholas II berkali-kali membubarkan Duma atau Parlemen Rusia yang dibentuk
setelah Revolusi 1905, setiap kali keputusan Duma bertentangan dengan
kehendaknya. Ketidakstabilan politik ini membuat perekonomian Rusia hancur, ditambah
lagi dengan kerugian yang ditanggung Rusia akibat bergabung dalam Perang Dunia
I. Pada hari itu, puluhan ribu warga Petrograd atau St.
Petersburg, turun ke jalan-jalan memprotes kekuarangan makanan yang mereka
derita. Tentara kerajaan turun tangan dan timbulah kerusuhan. Seminggu
kemudian, Kaisar Nikolas
II digulingkan dan berakhirlah era pemerintahan para tsar walaupun
ketika itu hanya dibatasi hanya di Petograd saja, tapi dengan segera diakui
diseluruh negeri.
B. Zaman
Komunis
1. Era
Lenin
Vladimir
Ilyich Ulyanov Lenin seorang pemimpin politik yang paling bertanggung jawab
terhadap berdirinya Komunisme di Rusia. Sebagai penganut Karl Marx yang gigih
dan setia, Lenin meletakkan dasar politik yang hanya bisa dibayangkan oleh Karl
Marx seorang. Begitu cepatnya Lenin menyebar Komunisme ke seluruh penjuru
dunia. Lahir di Simbirsk pada tahun 1870. Ayahnya seorang pegawai
negeri yang patuh tetapi kakaknya Alexander adalah seorang radikal yang
dijatuhi hukuman mati karena ambil bagian dalam komplotan mau bunuh Tsar. Pada
umur dua puluh tiga Lenin sudah menjadi seorang Marxis yang berkobar-kobar.
Bulan Desember 1895 dia ditahan oleh pemerintah Tsar karena kegiatan
revolusionernya dan dijebloskan ke dalam penjara selama empat belas bulan.
Sesudah itu dia dibuang ke Siberia.
Masa
pembuangannya di Siberia berakhir bulan Februari 1900 dan beberapa bulan
kemudian Lenin melakukan perjalanan ke Eropa Barat. Tak kurang dari tujuh belas
tahun lamanya dia berkelana, menjadi seorang mahaguru revolusioner. Tatkala
Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia dimana Lenin jadi anggota pecah jadi dua
bagian, Lenin jadi pimpinan pecahan yang lebih besar, yaitu kaum Bolsheviks. Perang
Dunia I membuka peluang besar buat Lenin. Perang ini membawa malapetaka baik
militer maupun ekonomi bagi Rusia dan akibatnya menambah ketidakpuasan rakyat
kepada sistem pemerintahan Tsar. Akhirnya pemerintah Tsar ini digulingkan di
bulan Maret tahun 1917 dan untuk sementara waktu tampaknya Rusia dipimpin oleh
sebuah pemerintah demokratis. Dan ketika lenin tiba di Petograd
dengan segera ia menuntut diadakanya suatu
perjuangan dalam melawan pemerintahan sementara dan segera menyerukan
didirikanya negara soviet,nasionalisasi,semua tanah dan suatu propaganda secara
besar – besaran didalam ketentaraan.
Lenin juga kurang peduli terhadap dunia barat yang dianggapnya sebagai
musuh,ia bertekad menghancurkan peradaban dan dunia barat dan dia juga ingin
membongkarsemua pengaruh dunia barat yang ada di dalam negara Rusia yang telah
memunculkan kemerdekaan politik dan persamaan demokrasi yang baru.
dengan
cepat dapat melihat dan mengambil kesimpulan bahwa partai-partai demokratis
--walau sudah mendirikan pemerintahan sementara-- tak punya daya kekuatan cukup
dan kondisi ini sangat baik buat partai Komunis yang punya pegangan disiplin
kuat untuk menguasai keadaan biarpun anggotanya sedikit. Karena itu Lenin
mendorong kaum Bolshevik melompat kedepan menggulingkan pemerintahan sementara
dan menggantinya dengan pemerintahan Komunis.
Menjelang akhir oktober lenin mulai
merencanakan pemberontakan dengan menulis “Revolusi
para pekerja dunia telah dimulai. Tidak
mungkin ragu – ragu lagi kita beradadi ambang pintu revolusi proletariat dunia”[4]. Dan pada kongres soviet – soviet yang
diadakan pada tanggal 8 november lenin berusaha mendapat dukungan dengan cara
mengadakan pemberontakan yang pada akhirnya mengantarkan dia untuk memegang
kekuasaan. Kudeta lenin ini disebut sebagai revolusi Rusia yang kedua pada
tahun 1917 dan di ketahui bahwa Lenin lah yang telah menggulingkan Otokrasi
Tsar dan mengakhiri sala ketidakadilan.
Lenin mengakhiri perkembangan liberal di Rusia dan kembali memaksakan
suatu otokrasi.
- Pemerintahan Lenin
Perubahan yang terjadi dari
kemerdekaan menjadi diktator inilah yang menyebabkan pemerintahan yang
diciptakan Lenin dapat tetap berkuasa, hal ini pula dikarenakan Lenin
mendirikan pemerintahan totaliter dan di dukung oleh teknologi modern dalam
mempertahankan propagandanya. Pada saat pemerintahanya majelis pembuat undang
undang dibubarkan karena menolak melaksanakan kemauan dari partai Bolshevik
yang merupakan minoritas di majelis dan mayoritas di pegang olah partai
sosialis. Sebelum dibubarkanya partai Bolshevik partai ini terlebih dahulu
berganti nama menjadi Partai Komunis. Dan dapat di simpulkan pemerintahan Lenin
telah menimbulkan kesewenang – wenangan dan penyalahgunaan yang lebih
mengerikan dari sistem pemerintahan tsar.
Saat pemerintahan Lenin,dibuatlah
Undang – undang dasar dan dari undang – undang ini dibentuklah negara Republik
Sosialis Uni Soviet ( The Russian Socialist Federated Sovyet Republic).
Republik ini terbagi – bagi dalam kesatuan yang jumlahnya sekitar 2500 negara
federal. Sovyet Rusia adalah negara ditaktor yang dikendalikan dari atas dan
dibelakang pemerintahan didirikan kekuasaan yaitu Partai komunis, pimpinan
partai adalah sekretaris jenderal yang menjalankan politik diktator dibawah
pengawasan tertinggi All Union Communist Partay. Ketik awal di bentuk USSR berjumlah 7 negara
sosialis, tapi dalam konstitusi tahun 1936 republik menjadi 11 negara.
a.
Komunisme
sebagai ajaran agama
Komunisme oleh lenin dijadikan sebagai
agama resmi negara, negara komunis yang diwakili oleh pimpnan partai telah sama
dengan gereja, dannegara menuntut hak sebagai pemimpin sebagai pemimpin dan
sebagai penjelmaan dari segala bentuk dan kegiatan kehidupan dan berfungsi
sebagai wasit tertinggi tentang apa yang baik dan apa yang buruk.
Komunisme adalah suatu ajaran tanpa kemurahan yang penuh dengan
kebencian yang tidak dapat ditawar – tawar yang yakin bahwa seluruh kebenaran
ada dipihaknya. Ketika Lenin
berkuasa ia menganggap masyarakat barat dan kebudayaan barat adalah sebagai
musuh yang besar, ia pun berharap bisa mengembangkan masyarakat dan kebudayaan
yang baru yang lebih tinggi dari bangsa barat.
Ciri
penting dari Lenin adalah dia seorang yang cepat bertindak sehingga dialah
orang yang mendirikan pemerintahan Komunis di Rusia. Dia menganut ajaran Karl
Marx dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata.
Sejak bulan Nopember 1917 telah terjadi ekspansi kekuatan Komunis ke seluruh
dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk dunia menganut faham Komunis. Di bulan
Mei 1922 Lenin sakit keras sehingga antara serangan sakit itu hingga wafatnya
tahun 1924.
2. Era
Stalin
Iosif
Vissarionovich Dzugashvili. Dunia mengenalnya dengan Joseph Stalin, yang
bertahun-tahun jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di
kota Gori, Georgia di Kaukasus. Di tahun 1903, tatkala ada perpecahan dalam
tubuh partai, dia memihak kelompok Bolshevik. Hingga tahun 1917 dia merupakan
anggota partai yang gigih dan giat, ia juga sempat ditahan berkali – kali, dari
sinilah ia mulai memakai nama samara Stalin yang berarti orang yang terbuat
dari baja[5].
Stalin
tidak memegang peranan penting dalam menentukan revolusi tahun 1917. Tetapi,
dia amat aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi
Sekretaris Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas
baginya menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan
sekaligus merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan
sesudah Lenin meninggal dunia.
Lenin
cenderung memilih agar penggantinya Leon Trotsky. Nyatanya, dalam testamen
politiknya Lenin menandaskan bahwa Stalin terlampau keras dan mesti
disingkirkan dari kedudukan Sekretaris Jendral partai. Tetapi, sesudah Lenin
tiada di awal tahun 1924, Stalin menggantikannya seraya menyembunyikan testamen
Lenin. Lebih jauh dari itu, Stalin berhasil menggalang kekuatan bersama Lev
Kamenev dan Grigori Zinoviev, dua anggota penting politbiro, dan membentuk
troika atau triumvirate. Bersama-sama mereka berhasil mengalahkan Trotsky dan
para pengikutnya. Kemudian Stalin --seorang genius dalam hal perkelahian
geser-menggeser dalam kelompok-- berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta
menyingkirkan kedua mereka. Sesudah berhasil mengalahkan "oposisi sayap
kiri" (misalnya: Trotsky, Kamenev, Zinoviev dan pengikutnya) dalam
perebutan kekuasaan, Stalin meneruskan menerima beberapa usul-usul politik
mereka. Tak lama sesudah itu, Stalin menghadapi "sayap kanan" dari
partai Komunis --sekutu sementaranya-- dan mengalahkan mereka pula. Menjelang
awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi diktator tunggal di Uni Soviet.
Dari
kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan
pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak
pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas
diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin.
Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu, Tahun-tahun
berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai
Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan
Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Pembersihan di pertengahan
tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan Bersenjata,
dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah anti-Komunis dan
kontra revolusioner.
Contohnya,
dari anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari
dua pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah
ini jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya
mendirikan satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya,
justru pada saat hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan
konstitusi baru Uni Soviet yang disebut demokratis.
Diantara
politik ekonomi yang ditegaskan Stalin adalah kolektivisasi paksa sektor
pertanian; politik ini amat tidak populer di kalangan petani dan banyak
diantara mereka menentangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin,
berjuta-juta petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya
politik ini berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh
dibilang terbelakang sejak saat itu.
Politik
Stalin lainnya adalah mendorong cepatnya industrialisasi. Ini terselesaikan
sebagian lewat serentetan "Rencana Pembangunan Lima Tahun"-nya yang
kemudian banyak ditiru oleh negeri-negeri di luar Uni Soviet. Di samping
pelbagai ketidak-efesienan, politik industrialisasi Stalin bisa dibilang
membawa perbaikan dan sukses. Kendati besarnya kehilangan material yang
diderita oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia ke-2,Uni Soviet keluar dari perang
itu sebagai negara industri terbesar kedua di dunia.
Bulan
Agustus 1939 Hitler dan Stalin menandatangani perjanjian "tidak saling
menyerang" yang masyhur. Dalam tempo dua minggu, Hitler menyerbu Polandia
dari arah barat, dan beberapa minggu kemudian Uni Soviet menyerbu dari lambung
timur, dan menduduki sebagian daripadanya. Di ujung tahun itu pula Uni Soviet
mengancam tiga negeri yang merdeka: Latvia, Lithuania, dan Estonia dengan
kekuatan senjata. Ketiganya menyerah tanpa perlawanan dan dimasukkan ke dalam
wilayah kekuasaan Uni Soviet. Di akhir
Perang Dunia ke-2, Angkatan Bersenjata Uni Soviet menduduki bagian besar Eropa
Timur dan Stalin menggunakan kesempatan ini menjadikan daerah-daerah itu negara
Komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Bulan Januari 1953 pemerintah Uni Soviet
mengumumkan bahwa sekelompok dokter telah ditangkap atas tuduhan melakukan
pembunuhan terhadap pejabat-pejabat tingkat tinggi Rusia. Ini tampaknya
merupakan rencana Stalin pula untuk melakukan pembabatan berikutnya. Tetapi,
tanggal 5 Maret 1953, diktator berumur 73 tahun itu meninggal dunia di istana
Kremlin, Moskow.
Watak
utama Stalin adalah kekejamannya. Tak sedikit pun tampak rasa belas kasihannya,
. Di seberang lain, dia seorang yang berkemampuan: ulet, kemauan kuat, teguh
pendirian, angkuh, dan punya daya pikir yang kuatnya luar biasa.Selaku diktator
selama kira-kira seperempat abad, pengaruh Stalin sudah merasuk hampir ke semua
segi kehidupan.
Bab IV
Kesimpulan dan Saran
Sejarah dunia barat biasanya di bagi
atas sejarah kuno,sejarah pertengahan dan sejarah kontenporer. Sejarah kuno berakhir dengan jatuhnya
kerajaan roma barat dan dengan merosotnya kebudayaan Romawi,sedangkan sejarah
pertengahan berakhir dengan timbulnya Renaissance. Sebagaimana juga halnya
dengan negeri – negeri di Timur jauh, pembagian yang serupa ini tidak berlaku
bagi daerah – daerah yang luas di Eropa Timur yang didiami oleh bangsa Slavia yang
membentuk negara Rusia.
Berkembangnya
sutu ideologi yang ada di Rusia tidak terlepas dari pengaruh penguasa yang
berkuasa pada zamanya, ketika suatu ideolgi diciptakan sang penguasa maka
seluruh rakyat harus tunduk pada penguasa, hal ini terbukti dengan adanya
ideolgi yang berkembang di Rusia menandakan kuatnya pengaruh penguasa dalam
menekankan ideologi kepada rakyatnya.
Saran
Ketika
mempelajari tentang ideolgi yang ada di Uni Soviet, banyak hal yang terkait
antara peristiwa satu dengan lainya yang terjadi di Uni Soviet yang menandakan
munculnya suatu perubahan atau pergeseran ideolgi, saran saya kepada mahasiswa
khususnya mahasiswa sejarah ataupun peneliti lain, baiknya pelajari dan pahami
secara detail peristiwa apa saja yang terjadi di Uni Soviet, sehingga kita bisa
mengerti benar bagaimana perubahan ideolgi bisa terjadi di uni Soviet.
Daftar Pustaka
- Hans
Kohn, 1966, Dasar Sedjarah Rusia Moderen,
Aliran Politik, Kebudajaan, dan Sosial, Bharatara, Djakarta.
- Rasyid
Hamidi, DKK, 1992, Sejarah Eropa Terbaru,IKIP
Muhammadiyah Jakarta, Jakarta.
- Michael
H. Hart,( Terjemahan H.
Mahbub Djunaidi, 1982), 1978, Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.
- Soebantarjo,
1962, Sari Sejarah Djilid II:Eropa–
Amerika, bopkri, Yogyakarta.