Minggu, 25 Desember 2011

sejarah asia tenggara-kebangkitan kembali asia tenggara


1.     KEBANGKITAN KEMBALI ASIA TENGGARA

Pada permulaan abda XX  factor baru yang artinya mempunyai jangkauan yang  jauh mukin dapat mengancam perkembangan sajarah asia tenggara. Suatu peragian sedang dalam proses bahwa dalam beberapa hal mengadung persamaan yang tajam dengan Renaisan eropa abad XV dan XVI. Menjelang akhir abad XIX semua Negara Asia Tenggara kecuali Muangthai telah berada di kekuasaan Eropa, dan keerdekaan politik Muangthai sendiri, terancam tahun 1893 oleh Perancis, masih dalam bahaya.
Tetapi Negara-negara eropa abad XVI dan XVII belum siap membangun dan melaksanakan perluasan territorial atas daerah-daerah yang luas yang begitu jauh dari pantai-pantai Negara Eropa itu. Negara itu mendirikan kantor-kantor dagang. Mereka juga tidak mencari monopoli perdagangan, juga tidak menjalankan kekuasaan politik dengan segala tanggung jawabnya. Dan ketika seperti Belanda menjelang abad VXII, mereka mendapatkan kekuasaan politik mereka tidak menguasai daerah-daerah itu secara langsung, tetapi kelalui raja-raja pribumi.
Awal tahun 1900 Belanda secara umum mempeoklamasikan kemerdekaan tentang “Aliran Baru”, dimana di katakana bahwa pemerintah hHindia untuk orang-orang Hindia. Perancis membatasi fungsi mereka sebagai mission cilivatrice. Dan inggris dalam responya terhadap perkembangan politik di india, berjanji melatih rakyat pribumi untuk pemerintah sendiri menurut metide demokrasi Barat, dan memasukannya secar bertahap. Semua ketiga kekuasaan itu meluaskan dan mengendurkan pemerintah colonial mereka dengan menerina metode-metode kemakmuran social sama dengan yang berkembang di induk gerakannya.
Pemberontakan Boxer tahu 1899 di cina, munculnya jepang dan kekalahan rusia yang mennyolok tahun 1905, Revolusi tionghua tahun 1911 dan pembentukan Partai Kuomintang oleh Sun yat-sen kekuatan partai swaraj yang makin bertambah di Kongres  Nasional india, bangkitnya Mohandas Karamohand Gandhi dan melancarkan gerakan non koprasi melawan kekuasaan inggris di india, menbangkitkan antusiame mereka dengan pengertian Asia Tenggara melepaskan belenggunya.
Merupakan penanaman kesadaran yang tekun, seperti yang di harapkan tentang kejayaan masa lampau yang mengandung sedikit persamaan untuk sejarah yang tenang. Dan di situasi itu bukan tanpa ironinya, karna nilai-nilai arkaeologi dan sejarah Eropalah yang menemukan hasil-hasil yang telah di capai di masa lampau itu dan menyelamatkan monumen-monumen yang bersejarah dari kehancuran dan, bukan sedikit hal-hal kelupaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar