Minggu, 25 Desember 2011

pengantar ilmu sosial_pengertian sejarah

A.    Pengertian Sejarah menurut Para Ahli Sejarah
1). Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.

2). R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
a). Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
b). Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
c). Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian pada masa lampau
  
3). Patrick Gardiner
 Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
 
4). J.V Brice
 Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.


Moh. Ali , pengantar ilmu sejarah Indonesia
·        Jumlah perubahan- perubahan , kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
·        Cerita tentang perubahan-perubahan,kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
·        Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan disekitar kita

            Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.
Setelah menulusuri arti sejarah yang dikaitkan dengan arti kata syajarah dan di hubungkan dengan kata history , bersumber dari kata historia (bahasa yunani kuno)dapat di simpulkan bahwa arti kata sejarah sendiri, sekarang ini memiliki makna sebagai cerita , atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Sunnal dan Haas (1993:278) history is a chronological study that interprest and gives meaning to events and applies sytematic methods to discover the truth .
Pada umumnya, para ahli sepakat membagiperanan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai cerita , dan sejarah sebagai ilmu.
1.     Sejarah sebagai peristiwa
Adalah kejadian, kenyataan, aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada masa lalu. Sebab kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia.
 (dalam pengertian di sini) bukanlah merupakan suatu peristiwa sejarah sebaliknya yang terjadi pada umat sekarang, bukan pula peristiwa sejarah
Pengertian sejarah sebagai peristiwa sebenarnya memiliki makna yang sangat luas dan beraneka ragam . Beberapa aspek kehidupan kita, seperti apek sosial, budaya,ekonomi,pendidikan,politik,kesehatan ,agama , keamanan, dan sebagainya , semuanya terjadi dalam peristiwa sejarah.
Sejarah di kelompokkan atas beberapa tema yang di sebut pembagian sejarah secara tematis , seperti sejarah sosial,politik,kebudayaan, dan sebagainya.
Selain pembagian sejarah berdasarkan tema (tematis) dikenal pula pembagian sejarah berdasarkan periode waktu. Dalam pembagian sejarah berdasarkan periodisasi tersebut , kita dapat mengambil contoh sejarah untuk indonesia.Salah satunya zaman prasejarah.
Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sejarah sebagai kenyataan dan sejarah serba objektif.Artinya peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan di dukung oleh evindensi-evindensi yang menguatkan seperti berapa saksi mata yang dijadikan sumber-sumber sejarah,peninggalan-peninggalan sejarah,dan catatan.

2.     Sejarah Sebagai Cerita / Kisah

Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Disebut juga dengan istilah sejarah sebagai subyek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
       Dengan demikian, dalam sejarah sebagai cerita merupakan sesuatu karya yang dipengaruhi subjektivitas sejarahwan. Sebagai contoh tentang biografi Diponegoro.
       Sejarah akhirnya dapat di simpulkan sebagai hasil rekonstruksi intelktual dan imajinatif sejarawan tentang apa yang telah di pikirkan, di rasakan,atau telah di perbuat oleh manusia, baik sebagai individu maupun kelompok, berdasarkan rekaman , rekaman lisan, tertulis atau peninggalan sebagai pertanda kehadirannya di suatu tempat tertentu.

3.     Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
a). Obyek yang definitif
b). Adanya formulasi kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
c). Metode yang efisien
d). Menggunakan sistem penyusunan tertentu


Kegunaan Sejarah

Guna Sejarah
Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:

1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari kepentingan mempelajari sejarah adalah nilai kemasakiniannya.

2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun pengetahuan.

3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesaran masa lampau tersebut.

4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)
Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat menghadirkan kesenangan batin.
Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan berkunjung kesana kita bisa membayangkan pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan menembus dimensi waktu

v Periodisasi dan Kronologi Sejarah

1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
 

2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis. Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
Konsep-Konsep Dasar Sejarah
a. Konsep Perubahan dan Kesinambungan
Ilmu sejarah mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Masa lampau memiliki pengertian yang sangat luas, bisa berarti satu abad yang lalu, puluhan tahun yang lalu, sebulan yang lalu, sehari yang lalu atau sedetik yang lalu, bahkan waktu sekarang ketika sedang membaca tulisan ini akan menjadi masa lampau. Kita harus menyadari bahwa rangkaian peristiwa sejarah sejak adanya manusia sampai sekarang adalah peristiwa yang berkelanjutan atau berkesinambungan (continuity). Roeslan Abdul Ghani mengatakan bahwa ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu pertama, penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang dan ketiga ke masa depan (to study history is to study the past to built the future).
Dengan demikian, mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan “waktu’ (time) yang terus bergerak dari masa sebelumnya ke masa-masa berikutnya serta melahirkan peristiwa-peristiwa yang baru yang saling terkait sehingga perjalanan sejarah tidak pernah berhenti (stagnan). Ilmu sejarah juga mengenal adanya konsep ”perubahan” (change) kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang yang berlangsung secara lambat (evolusi) ataupun berlangsung dengan cepat (revolusi).
Panta Rei, artinya tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah (Herclitus). Semua sisi kehidupan terus bergerak seiring dengan perjalanan waktu dari masa lampau ke masa kini menuju masa yang akan dating. Selama itu pula terjadi perubahan-perubahan. Sehingga setiap peristiwa sejarah tidak berdiri sendiri atau terpisah. Dengan demikian, mempelajari sejarah bukan berarti mempelajari sesuatu yang terpencil pada masa lampau, melainkan mempelajari sesuatu yang terus berjalan dengann pijakan masa lampau, menarik garis ke masa sekarang dan ke masa yang akan datang.

b. Konsep kronologi dan Periodisasi
Kronologi, berarti sesuai dengan urutan waktu Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya, atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Oleh karena itu, dalam mempelajari sejarah agar kita mendapat pemahaman yangbaik harus memperhatikan urutan-urutan kejadiannya (kronologis).
Selain kronologi dalam sejarah dikenal juga istilah kronik, yaitu merupakan kisah atau catatan sejarah yang diceritakan pada berdasarkan urutan waktu. Contoh : kronik China catatan perjalanan Fa-Hien dan perjalanan I-tsing.
Periodisasi adalah pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yangs sangat panjang menjadi beberapa zaman. Pada hakikatnya, istilah periodisasi dalam ilmu sejarah tidak ada, namun ada tujuan dari periodisasi sejarah, yaitu :
1.     Memudahkan Mempelajari Sejarah
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang demikian panjang dan banyak dikelompokkan, disederhanakan, dan diringkas menjadi beberapa periode sehingga memudahkan memahami sejarah.
2.     Memahami Peristiwa-peristiwa Sejarah Secara Kronologis
Periode-periode sejarah tersebut harus disusun secara kronologis agar memudahkan pembaca memahami kronologi sejarah yang panjang saling berkaitan.


Contoh Periodisasi Sejarah Indonesia
…. – 400
Zaman Prasejarah Indonesia
400 – 1500
Zaman Pengaruh Hindu-Budha dan Pertumbuhan Islam
1500 – 1670
Zaman Kerajaan Islam dan Mulai masuknya Pengaruh Barat serta Perluasan Pengaruh VOC
1670 – 1800
Masa penjajahan oleh VOC
1800 – 1811
Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels
1811 – 1816
Masa Pemerintahan Thomas Stamford Raffles (Inggris)
……
Dan seterusnya sampai masa kini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar